ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/pressfoto)
Orang yang mengalami nyeri persisten setelah serangan jantung perlu mengurangi faktor risiko penyakit kardiovaskular lainnya, termasuk merokok, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar kolesterol.
Ada banyak alasan potensial mengapa orang-orang dalam penelitian ini mengalami rasa sakit dan peningkatan kematian.
Pasien dengan nyeri sedang atau ekstrem mungkin memiliki kondisi yang mendasarinya, yang dapat menyebabkan hasil yang lebih buruk. Pasien yang mengalami nyeri mungkin lebih banyak duduk dan mungkin tidak bisa berolahraga. Pasien dengan nyeri bisa mengalami kecemasan atau depresi yang signifikan yang membatasi kemampuan mereka untuk pengobatan. Selain itu, pasien dengan nyeri sedang hingga berat dapat beralih ke kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau makan berlebihan untuk mengatasi rasa sakit, dilansir Medical News Today.
Jika pasien terus mengalami angina (dada tiba-tiba terasa nyeri dan tidak nyaman seperti diremas atau ditekan dengan kuat) pada tahun-tahun setelah serangan jantung, ini mungkin menandakan bahwa mereka menderita penyakit jantung koroner progresif dan mengalami obstruksi baru. Jika tidak ditangani, penghalang baru ini meningkatkan risiko kematian atau serangan jantung.
Para ahli mendorong dokter untuk menentukan penyebab nyeri pada pasien yang pernah mengalami serangan jantung.
Program rehabilitasi jantung setelah serangan jantung bisa memantau kemajuan pasien dalam pemulihan dari serangan jantung, serta dapat mengevaluasi apakah pasien mengalami nyeri dan berpotensi mengidentifikasi evaluasi lebih lanjut dari nyeri pasien tersebut.
Penting untuk secara teratur menindaklanjuti dengan dokter jika pasien pasca serangan jantung mengalami nyeri sedang atau berat untuk mengevaluasi penyebab potensial dan untuk mengembangkan rencana perawatan yang efektif.
Studi telah menemukan bahwa mengalami nyeri pada tahun pertama setelah serangan jantung karena alasan apa pun berdampak signifikan pada kelangsungan hidup jangka panjang pasien.
Nyeri ini bisa berhubungan dengan jantung atau kondisi komorbiditas yang berkontribusi pada kesehatan jantung seseorang, faktor risiko penyakit jantung, serta kejadian kardiovaskular di masa mendatang.
Bekerja sama dengan dokter yang merawat sangat disarankan untuk mengelola dan mengobati nyeri serta meningkatkan keberhasilan pengobatan setelah serangan jantung.