Banyak pasangan suami istri berharap program kehamilan berjalan mulus. Namun, tak jarang kenyataan berkata lain. Saat belum juga dikaruniai anak, perhatian umumnya tertuju pada perempuan: apakah ada gangguan pada kesehatan reproduksi, apakah hormonnya seimbang, atau apakah usianya sudah terlalu matang. Padahal, masalah kesuburan tidak hanya urusan perempuan. Peran pria sama besarnya. Secara statistik, kontribusi gangguan kesuburan cukup seimbang antara pria dan perempuan, masing-masing sekitar 30 persen.
Meski begitu, dalam praktik di lapangan, kasus yang lebih sering ditemukan justru berkaitan dengan masalah kualitas sperma. Ini banyak dipengaruhi oleh gaya hidup pria, seperti tingkat stres tinggi, sering begadang, paparan suhu panas dalam waktu lama, serta rokok, yang semuanya berpengaruh terhadap penurunan kualitas sperma.