ilustrasi kanker kandung empedu (michaelkoeplinmd.com)
Penyebab pasti kanker kandung empedu belum diketahui. Namun, diyakini bahwa seperti kanker lainnya, mutasi DNA menyebabkan pertumbuhan sel yang cepat dan tidak terkendali. Ketika jumlah sel meningkat dengan cepat, massa atau tumor akan terbentuk. Jika tidak diobati, sel-sel ini akhirnya menyebar ke jaringan terdekat dan bagian tubuh yang jauh.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker kantung empedu, yang kebanyakan berhubungan dengan peradangan kantung empedu jangka panjang.
Batu empedu merupakan potongan kecil bahan yang mengeras, yang terbentuk di kantung empedu ketika empedu terlalu banyak mengandung kolesterol atau bilirubin. Saat batu empedu menghalangi saluran empedu dan keluar dari kantung empedu atau di hati, maka kantung empedu menjadi meradang. Kondisi ini disebut dengan kolesistitis, yang mana ini dapat menjadi masalah kronis akut atau jangka panjang.
Peradangan kronis karena kolesistitis adalah faktor risiko terbesar kanker kandung empedu. Menurut keterangan dari American Society of Clinical Oncology (ASCO), batu empedu ditemukan pada 75 hingga 90 persen pasien kanker kandung empedu. Namun, perlu diketahui bahwa batu empedu sangat umum dan memilikinya tidak berarti seseorang akan terkena kanker.
Dilansir Healthline, faktor lain yang terkait dengan peningkatan risiko kanker kandung empedu yaitu:
- Kantung empedu porselen: ini adalah saat kantung empedu terlihat putih seperti porselen karena dindingnya mengapur. Ini bisa terjadi setelah kolesistitis kronis dan terkait dengan peradangan.
- Polip kandung empedu: hanya sekitar 5 persen dari pertumbuhan kecil di kantung empedu yang bersifat kanker.
- Seks: menurut American Cancer Society, perempuan lebih mungkin terkena kanker kandung empedu ketimbang laki-laki.
- Usia: kanker kantung empedu umumnya menyerang usia di atas 65 tahun, dengan rata-rata usia 72 tahun saat terdiagnosis.
- Suku: di Amerika Serikat, orang Amerika Latin, penduduk asli Amerika, dan Meksiko mempunyai risiko tertinggi terkena kanker kantung empedu.
- Masalah saluran empedu: kondisi di saluran empedu yang menghalangi aliran empedu bisa menyebabkan empedu kembali ke kantong empedu. Ini mengakibatkan peradangan yang meningkatkan risiko kanker kantung empedu.
- Kolangitis sklerosis primer: jaringan parut yang terbentuk karena radang saluran empedu meningkatkan risiko kanker saluran empedu dan kantung empedu.
- Penyakit tifus: bakteri salmonela menyebabkan tifus. Orang dengan infeksi kronis jangka panjang, dengan atau tanpa gejala, berisiko lebih tinggi terkena kanker kantung empedu.
- Anggota keluarga dengan kanker kantung empedu: risiko seseorang naik sedikit jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker ini.