Limfoma adalah sekelompok kanker darah dan sumsum tulang yang berkembang di sistem limfatik, komponen penting dari jaringan tubuh yang melawan infeksi. Sistem limfatik meliputi timus, limpa, sumsum tulang, dan kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Lebih khusus lagi, limfoma berasal dari sejenis sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit.
Ada beberapa jenis limfoma, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin, serta berbagai subtipe masing-masingnya.
Limfoma dikategorikan berdasarkan jenis sel kanker yang ada, seperti sel Reed-Sternberg, yang dapat diidentifikasi ketika sampel jaringan dilihat di bawah mikroskop.
Bentuk limfoma tertentu, seperti limfoma Hodgkin stadium awal, biasanya memberikan respons yang baik terhadap pengobatan sehingga memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi.
Prognosis seseorang setelah diagnosis limfoma bergantung pada stadium dan jenis limfoma. Banyak jenis limfoma yang dapat diobati dan dapat disembuhkan.
Beberapa jenis limfoma juga tumbuh lambat. Dalam kasus ini, dokter mungkin memilih untuk tidak mengobati karena prognosisnya, meskipun dengan limfoma, masih baik dalam jangka panjang.
Menurut American Cancer Society, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk limfoma Hodgkin stadium 1 adalah 91 persen; untuk tahap 4 adalah 81 persen. Untuk limfoma non-Hodgkin, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah 73 persen; tingkat kelangsungan hidup 10 tahun adalah 57 persen.
Secara umum, limfoma dianggap sangat bisa diobati. Namun, pandangan setiap pasien dapat berbeda-beda berdasarkan beberapa faktor, terutama jenis dan tingkat keparahan diagnosis serta seberapa dini kanker terdeteksi.
Faktor lainnya yang dapat memengaruhi prognosis dan tingkat kelangsungan hidup limfoma meliputi:
- Usia, kesehatan secara keseluruhan, dan keputusan pengobatan pasien.
- Apakah kanker telah menyebar ke organ atau jaringan di luar sistem limfatik.
- Status kinerja pasien, yang mengukur seberapa baik dia mampu melakukan aktivitas normal sehari-hari.
- Tingkat enzim spesifik dalam darah yang dikenal sebagai laktat dehidrogenase (LDH), yang berfungsi sebagai penanda kerusakan jaringan dan biasanya meningkat seiring dengan jumlah limfoma dalam tubuh.
Untuk mencapai hasil dan kualitas hidup terbaik setelah diagnosis limfoma, penting untuk bekerja sama dengan spesialis berpengalaman di pusat kanker.