ilustrasi pengobatan kanker rahim (pexels.com/Thirdman)
Dokter menyesuaikan pengobatan kanker rahim untuk memenuhi kebutuhan setiap pasien. Pengobatan kanker rahim mungkin melibatkan:
- Operasi: Operasi bertujuan untuk mengangkat kanker dari tubuh. Histerektomi (operasi pengangkatan rahim) adalah pengobatan yang paling umum. Tergantung jenis histerektomi yang dilakukan, selain rahim, prosedur ini mungkin melibatkan pengangkatan serviks, ovarium, saluran tuba, dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Perawatan lain seperti terapi radiasi, kemoterapi, atau jenis terapi lain mungkin diperlukan setelah operasi. Ahli bedah juga dapat melakukan limfadenektomi atau biopsi kelenjar getah bening sentinel. Dalam prosedur ini, ahli bedah dapat mengangkat satu atau beberapa kelenjar getah bening panggul, yang akan dianalisis di laboratorium untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke sana.
- Terapi radiasi: Bertujuan untuk membunuh atau merusak sel kanker dengan memaparkannya pada radiasi. Terapi radiasi dapat diberikan dengan menggunakan mesin yang mengarahkan radiasi pada kanker (radiasi sinar eksternal) atau melalui brakiterapi. Dalam brakiterapi, dokter memasukkan silinder kecil yang mengandung radiasi ke dalam vagina, dekat rahim. Sementara silinder tetap di tempatnya (selama 10 atau 20 menit hingga beberapa hari), ia memancarkan radiasi yang menghancurkan sel kanker. Beberapa dosis brakiterapi mungkin diperlukan.
- Kemoterapi: Obat digunakan untuk menghancurkan atau merusak sel kanker. Obat ini dapat diberikan melalui mulut atau injeksi.
- Terapi hormon: Hormon tertentu dapat membantu sel kanker tumbuh. Terapi hormon digunakan untuk mengobati jenis kanker ini. Ini bekerja dengan mengurangi kadar hormon tertentu atau memblokirnya.
- Terapi yang ditargetkan: Obat ini dirancang untuk menargetkan protein spesifik atau komponen lain dari sel kanker yang tidak ditemukan pada sel nonkanker.
- Imunoterapi: Imunoterapi menggunakan obat-obatan untuk merangsang atau menekan sistem kekebalan tubuh pasien sendiri untuk membantunya melawan kanker dengan lebih baik.
Prospek pasien dengan kanker rahim tergantung pada sejumlah faktor, termasuk usia dan kesehatan secara keseluruhan, serta waktu diagnosis dan stadium kanker.
Secara umum, perempuan yang lebih muda dan perempuan dengan kanker yang terdeteksi pada stadium awal memiliki hasil terbaik.
Setelah pengobatan, meskipun tes mungkin tidak lagi mendeteksi sel kanker, tetapi ada kemungkinan kanker akan kembali. Jadi, tetap harus memeriksakan diri ke dokter secara berkala agar jika kanker kembali, maka dapat segera terdeteksi dan diobati.
Sebagian besar waktu, kanker rahim tidak dapat dicegah. Namun, kamu bisa mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko. Contohnya:
- Mengelola diabetes dengan baik.
- Mempertahankan berat badan yang sehat.
- Bicarakan dengan dokter tentang penggunaan kontrasepsi oral karena ini dapat memberikan perlindungan terhadap kanker rahim.
Referensi
"Uterine cancer." Cancer Council. Diakses Mei 2025.
"Endometrial cancer statistics." World Cancer Research Fund. Diakses Mei 2025.
"Uterine Cancer (Endometrial Cancer)" Cleveland Clinic. Diakses Mei 2025.
"Uterine Cancer." Yale Medicine. Diakses Mei 2025.
"Womb (uterus) cancer." National Health Service. Diakses Mei 2025.
"Cancer of the uterus." Better Health Channel. Diakses Mei 2025.