Fibroid Uterine: Penyebab, Jenis, Gejala, dan Pengobatan

Waspada bila mengalami menstruasi lebih lama dari biasanya

Normalnya, menstruasi atau haid berlangsung selama 3–8 hari, dengan perdarahan yang banyak pada dua hari pertama lalu makin sedikit. Perempuan dengan haid yang normal juga mungkin mengalami sedikit bercak, kram perut yang bisa mudah diatasi, atau kembung yang hilang setelah haid selesai. Namun, ini tidak terjadi pada perempuan dengan fibroid uterine.

Perempuan dengan fibroid uterine—juga dikenal sebagai uterine fibroid, uterine leiomyomas, fibroid rahim, fibroid uterus, atau mioma uteri—memiliki menstruasi yang berat dan tidak teratur, menstruasi bisa berlangsung lebih dari delapan hari, dengan lebih dari 2–3 hari perdarahan hebat. Selain adanya gumpalan darah, fibroid uterine juga bisa menyebabkan bercak darah di antara siklus haid.

1. Apa itu fibroid uterus?

Fibroid Uterine: Penyebab, Jenis, Gejala, dan Pengobatanilustrasi fibroid uterine (uniqueinterventional.com)

Dilansir eMedicineHealth, fibroid uterine adalah tumor jinak (bukan kanker) yang paling umum pada rahim. Fibroid adalah tumor otot polos yang ditemukan di dinding rahim. Mereka dapat berkembang di dalam dinding rahim itu sendiri atau menempel di sana. Mereka mungkin tumbuh sebagai tumor tunggal atau dalam kelompok.

Menurut laporan dalam Journal of Women's Health tahun 2018, fibroid uterine adalah tumor panggul jinak yang paling umum pada perempuan, walaupun prevalensinya mungkin diremehkan karena banyaknya perempuan dengan kondisi ini yang tidak memiliki gejala. Perkiraan prevalensinya berkisar dari 4,5 hingga 6,8 persen, tergantung populasi penelitian dan metodologi diagnostik.

2. Jenis

Fibroid Uterine: Penyebab, Jenis, Gejala, dan Pengobatanilustrasi jenis fibroid uterine (innovativegyn.com)

Klasifikasi fibroid uterine bergantung pada lokasinya di dalam rahim, yaitu:

  • Fibroid subserosal: Ini adalah jenis paling umum, yakni ketika fibroid tumbuh di luar rahim ke arah rongga panggul.
  • Fibroid intramural: Fibroid ini tumbuh di dalam dinding rahim, tepatnya di dalam lapisan otot rahim.
  • Fibroid submukosal: Fibroid ini tumbuh di lapisan tepat di bawah lapisan endometrium rahim dan mungkin tumbuh ke dalam rongga rahim.
  • Fibroid bertangkai (pedunculated fibroids): Jika pangkalnya ada di lapisan subserosa, biasanya tumor akan tumbuh di luar rahim ke arah rongga panggul. Namun, jika pangkalnya ada di lapisan submukosa, tumor akan berkembang ke arah rongga rahim. Jenis ini melekat di dinding rahim dengan bergelantungan pada seutas tangkai jaringan.

Baca Juga: Pemicu Muncul Gumpalan Darah saat Haid dan Solusinya

3. Gejala

Fibroid Uterine: Penyebab, Jenis, Gejala, dan Pengobatanilustrasi nyeri perut bagian bawah (pexels.com/Sora Shimazaki)

Gejala akan bergantung pada banyaknya tumor yang dimiliki serta lokasi dan ukurannya. Sebagai contoh, pada fibroid submukosal bisa menyebabkan perdarahan haid yang berat dan sulit hamil, mengutip Healthline.

Bila ukuran tumor sangat kecil dan penderitanya akan mengalami menopause, mungkin gejala tidak dirasakan. Fibroid mungkin akan mengecil selama dan setelah menopause. Ini karena perempuan yang dalam proses menopause mengalami penurunan kadar estrogen dan progesteron, yang mana kedua hormon tersebut dapat menstimulasi pertumbuhan fibroid.

Beberapa gejala fibroid uterine mungkin termasuk:

  • Perdarahan berat atau banyak antara atau selama siklus haid yang terdapat gumpalan darah.
  • Nyeri di panggul atau punggung bawah.
  • Peningkatan keinginan untuk buang air kecil.
  • Nyeri saat berhubungan seks.
  • Menstruasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya.
  • Tekanan atau rasa penuh pada perut bagian bawah.
  • Pembengkakan atau pembesaran perut.

4. Penyebab

Fibroid Uterine: Penyebab, Jenis, Gejala, dan Pengobatanilustrasi hormon estrogen dan progesteron (news-medical.net)

Dilansir WebMD, dokter tidak tahu penyebab fibroid uterine, tetapi penelitian dan uji klinis menunjukkan faktor-faktor ini:

  • Perubahan genetik. Banyak fibroid mengandung perubahan di gen yang berbeda dari yang ada di sel otot rahim normal.
  • Hormon. Estrogen dan progesteron adalah dua hormon yang dapat menstimulasi perkembangan lapisan rahim selama setiap siklus menstruasi sebagai persiapan untuk kehamilan, tampaknya dapat memicu pertumbuhan fibroid. Fibroid mengandung lebih banyak reseptor estrogen dan progesteron daripada sel otot rahim normal. Fibroid cenderung menyusut setelah menopause karena penurunan produksi hormon.
  • Faktor pertumbuhan lainnya. Zat yang membantu tubuh memelihara jaringan, seperti faktor pertumbuhan mirip insulin, dapat memengaruhi pertumbuhan fibroid.
  • Extracellular matrix (ECM). ECM adalah material yang membuat sel saling menempel, seperti adukan semen di antara batu bata. ECM meningkat pada fibroid dan membuatnya berserat. ECM juga menyimpan faktor pertumbuhan dan menyebabkan perubahan biologis dalam sel itu sendiri.

Dokter percaya bahwa fibroid uterine berkembang dari berkembang dari sel induk di jaringan otot polos rahim (miometrium). Sebuah sel membelah berulang kali, akhirnya menciptakan massa yang kuat dan kenyal yang berbeda dari jaringan di sekitarnya.

Pola pertumbuhan fibroid uterine bisa berbeda-beda, bisa tumbuh perlahan maupun cepat, atau ukurannya bisa terus sama. Beberapa fibroid mengalami percepatan pertumbuhan, dan beberapa mungkin menyusut dengan sendirinya.

Banyak fibroid yang muncul saat hamil kemudian menyusut atau hilang setelah kehamilan, karena rahim kembali ke ukurannya normalnya.

5. Faktor risiko

Fibroid Uterine: Penyebab, Jenis, Gejala, dan Pengobatanilustrasi obesitas (pexels.com/Andreas Ayrton)

Dihimpun dari beberapa sumber, ada beberapa faktor risiko yang dapat berperan dalam membuat seseorang mengembangkan fibroid, meliputi:

  • Obesitas dan kelebihan berat badan.
  • Riwayat fibroid uterine dalam keluarga.
  • Tidak memiliki anak.
  • Haid pertama muncul terlalu dini.
  • Keterlambatan menopause.
  • Ras kulit gelap.
  • Defisiensi vitamin D.
  • Pola makan tinggi daging merah dan rendah sayuran, buah, dan produk susu.
  • Peminum alkohol.

6. Diagnosis

Fibroid Uterine: Penyebab, Jenis, Gejala, dan Pengobatanilustrasi gambaran fibroid uteri lewat USG (ajog.org)

Seperti dijelaskan di Cleveland Clinic, pada kebanyakan kasus, fibroid pertama kali ditemukan saat perempuan melakukan pemeriksaan rutin ke penyedia layanan kesehatan. Fibroid bisa dirasakan selama pemeriksaan panggul dan bisa ditemukan selama pemeriksaan ginekologi atau perawatan prenatal.

Deskripsi gejala seperti perdarahan haid yang hebat dan gejala terkait lainnya umumnya akan membuat dokter mencurigai fibroid uterine dan selanjutnya melakukan pemeriksaan. 

Ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk memastikan adanya fibroid uterine dan menentukan ukuran serta lokasinya, yang meliputi:

  • Ultrasonografi (USG).
  • MRI.
  • CT scan.
  • Histeroskopi.
  • Hysterosalpingography (HSG).
  • Sonohysterography.
  • Laparoskopi.

7. Pengobatan

Fibroid Uterine: Penyebab, Jenis, Gejala, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Tak semua perempuan dengan fibroid uterine butuh pengobatan. Ini bergantung pada apakah fibroid yang tumbuh menyebabkan masalah atau tidak.

Tidak semua fibroid tumbuh. Bahkan, yang berukuran besar pun mungkin tidak menyebabkan gejala apa pun, dan kebanyakan akan menyusut setelah menopause. Meski begitu, ukuran fibroid tetap harus dipantau secara rutin, khususnya bila mengembangkan gejala seperti perdarahan atau nyeri. Kamu dianjurkan setidaknya untuk menjalani pemeriksaan panggul setiap tahun. 

Bisakah diobati dengan pengobatan rumahan?

Tidak. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya. Ketika fibroid tumbuh di luar rahim, kamu mungkin menyadari adanya massa di perut. Kamu bisa berbaring dan menempelkan kompres panas atau botol air panas di perut bagian bawah untuk meredakan nyeri, bisa dilakukan beberapa kali dalam sehari.

Adakah obat yang dapat membantu?

Kamu bisa minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen. Namun, pastikan untuk mengikuti anjuran konsumsinya sesuai petunjuk kemasan atau saran dokter. Beberapa perawatan lain yang bisa dipertimbangkan atau didiskusikan dengan dokter di antaranya:

  • Terapi hormon. Dokter bisa merekomendasikan untuk menghentikan konsumsi pil KB atau terapi pengganti hormon. Namun, pada beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan pil KB untuk mengontrol perdarahan dan anemia dan fibroid, walaupun hormon mungkin bisa menyebabkan fibroid membesar atau tumbuh.
  • Antagonis GnRH. GnRH adalah hormon yang secara alami dibuat oleh tubuh. GnRH antagonists membuat tubuh menopause selama dikonsumsi dengan menekan estrogen yang merangsang pertumbuhan fibroid rahim. Selain mahal, obat-obatan ini tidak boleh diminum selama lebih dari 6 bulan karena meningkatkan risiko osteoporosis. Dokter mungkin juga meresepkan progestin dosis rendah, atau pil kombinasi estrogen/progestin dosis rendah, untuk mengurangi kemungkinan osteoporosis.
  • Agonis GnRH. Dokter mungkin meresepkan satu untuk mengecilkan fibroid dan mengurangi anemia. Tujuan pengobatannya sama seperti antagonis GnRH. Seperti antagonis GnRH, ketika pasien berhenti mengonsumsi agonis GnRH, fibroid dapat tumbuh kembali. Pilihan lain yang memungkinkan adalah pengobatan yang menggabungkan ketiganya, antagonis GnRH, estrogen, dan progesteron.
  • Selective estrogen receptor modulators (SERMs). Ini adalah tipe pengobatan yang bekerja pada kadar estrogen. Ini mungkin bisa membuat fibroid menyusut tanpa menyebabkan gejala menopause. Namun, para peneliti belum yakin seberapa baik SERMs bekerja untuk tujuan ini.

Apakah spiral atau IUD akan membantu?

Intrauterine device atau IUD adalah jenis kontrasepsi. Beberapa melepaskan hormon progestin. Penggunaan ini tidak akan membuat fibroid menyusut, tetapi bisa membantu mengontrol perdarahan dan kram perut yang bisa diakibatkannya.

Apa prosedur yang efektif?

Terdapat beberapa kemungkinan yang perlu dibicarakan antara pasien dan dokter, meliputi:

  • Embolisasi fibroid untuk menyusutkan fibroid. Dokter akan menyuntikkan polyvinyl alcohol (PVA) ke dalam arteri yang memberi makan fibroid. PVA memblokir suplai darah ke fibroid, yang akan membuatnya menyusut. Ini bukan operasi, tetapi pasien mungkin perlu menghabiskan beberapa hari di rumah sakit karena mungkin mengalami mual, muntah, dan nyeri dalam beberapa hari pertama sesudahnya.
  • Ablasi endometrium, merupakan prosedur di mana dokter menghancurkan lapisan rahim untuk mengurangi perdarahan yang terkait dengan fibroid kecil.
  • Miomektomi, yaitu operasi untuk menghilangkan fibroid. Bila perempuan dengan fibroid uterine ingin hamil, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur ini dibanding yang lainnya. Namun, prosedur ini dapat menyebabkan jaringan parut yang bisa menyebabkan kemandulan. Pasien perlu menunggu selama 4–6 bulan setelah operasi untuk memulai program hamil. Pada kebanyakan perempuan, gejala akan hilang setelah miomektomi. Namun, pada beberapa perempuan fibroid bisa muncul lagi. Keberhasilan ini sebagian bergantung pada seberapa banyak fibroid yang dimiliki dan apakah dokter bedah mampu menghilangkan semuanya atau tidak. Miomektomi mungkin adalah operasi perut, atau dokter bedah akan menggunakan histeroskop atau laparoskop untuk mengeluarkan fibroid tanpa harus membuat sayatan besar di perut. Ada pula metode yang lebih terkini dengan menggunakan energi ultrasonik intens yang dipandu MRI untuk menemukan fibroid dan mengecilkan atau menghancurkannya.
  • Histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim. Banyak perempuan tidak membutuhkan perawatan sedrastis ini karena setelahnya perempuan tidak akan bisa hamil.

Itulah penjelasan seputar fibroid uterine, penyakit yang bisa menimbulkan gejala durasi menstruasi lebih lama dan perdarahan haid yang berat. Bila mengalami gejala-gejalanya, periksalah ke dokter. Pada kebanyakan kasus memang tidak menyebabkan gejala dan tak butuh pengobatan. Namun, bila gejalanya parah, beberapa perawatan medis atau pembedahan bisa diperlukan untuk mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan.

Baca Juga: 7 Efek Samping Operasi Angkat Rahim, Ini yang Akan Muncul Setelahnya

Derinda Astri Irdiyana  Photo Verified Writer Derinda Astri Irdiyana

Jual hamster Bergas Ungaran Kabupaten Semarang Instagram @dekyrahamster030721

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya