ilustrasi mikroorganisme (IDN Times/Novaya Siantita)
Batuk kronis, bisa muncul karena berbagai kondisi pada saluran pernapasan.
Infeksi virus seperti flu atau pilek dapat meninggalkan batuk yang menetap selama beberapa minggu, meski gejala lain sudah mereda.
Infeksi bakteri seperti bronkitis atau pneumonia juga bisa memicu batuk berkepanjangan.
Alergi terhadap serbuk sari, debu, bulu hewan, atau jamur dapat mengiritasi saluran napas dan memicu batuk.
Postnasal drip, yaitu lendir berlebih dari sinus yang menetes ke belakang tenggorokan, sering kali membuat tenggorokan terasa gatal dan memicu batuk.
Asma, kondisi kronis pada paru-paru yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas, juga ditandai dengan batuk, mengi, dan sesak napas.
Penyebab lain batuk kronis
Selain itu, ada juga faktor lain yang bisa membuat batuk menetap:
Refluks asam lambung (GERD), penyakit paru obstruksit kronis (PPOK), hingga gagal jantung.
Beberapa obat tekanan darah, terutama yang namanya berakhiran “-pril”, dapat menimbulkan batuk kronis pada sebagian pasien. Meski jarang, tetapi gejala ini biasanya muncul dalam enam bulan pertama setelah mulai mengonsumsi obat.
Polusi udara dalam ruangan dan jamur juga bisa memperburuk kondisi pernapasan.
Batuk pada perokok
Perokok lebih rentan mengalami batuk kronis yang lebih lama dan lebih berat dibandingkan non-perokok. Bahkan, batuk yang tak kunjung hilang bisa menjadi tanda awal kanker paru pada perokok jangka panjang.
Perokok sebaiknya memeriksakan batuk mereka lebih cepat, karena kanker paru adalah diagnosis yang tidak boleh terlewat. Jika kamu merokok, hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk kesehatanmu hari ini adalah berhenti. Dokter dapat meresepkan obat atau produk pengganti nikotin untuk membantu proses berhenti merokok.
Batuk dan kanker paru
Batuk yang terus berulang bisa lebih dari sekadar gangguan. Dalam beberapa kasus, batuk yang tak kunjung reda bisa menjadi gejala kanker paru.
Gejala yang sering muncul antara lain batuk yang makin menetap, kadang disertai dahak, bahkan darah. Sesak napas, mengi, atau nyeri dada juga bisa terjadi. Masalahnya, gejala-gejala ini sering mirip dengan kondisi lain seperti PPOK atau emfisema, sehingga sulit dibedakan. Karena itu, jika batuk tidak kunjung hilang atau makin memburuk, sebaiknya segera diperiksa.