ilustrasi nyeri akibat masalah pada ginjal (freepik.com/shayne_ch13)
Terdapat banyak efek yang berbeda yang bisa terjadi sebagai akibat dari karsinoma sel renal. Kanker ini dimulai di ginjal, dan juga bisa bermetastasis (menyebar) ke bagian tubuh lainnya.
Gejala awalnya bisa bervariasi. Seseorang mungkin mengalami beberapa efek, tetapi tidak mungkin mengalami semuanya. Mengutip Verywell Health, gejala karsinoma sel renal meliputi:
- Energi rendah.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Sakit perut.
- Pembengkakan perut.
- Penurunan berat badan.
- Darah dalam urine.
- Nyeri pinggang (nyeri di sisi, di bawah perut).
- Demam.
Gejala-gejala di atas bisa terjadi jika kanker hanya di ginjal. Akan tetapi, seseorang juga bisa mengalami efek di atas jika kanker telah menyebar.
Dengan karsinoma sel renal, fungsi ginjal dapat terganggu. Ini bisa menyebabkan tanda-tanda fisik tertentu, seperti:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi) karena perubahan kadar renin (hormon yang diproduksi oleh ginjal).
- Eritrositosis (sel darah merah tingkat tinggi) karena produksi eritropoietin yang berlebihan (hormon yang diprosuksi oleh ginjal) merangsang produksi sel darah merah.
- Anemia (sel darah merah rendah) karena rendahnya kadar eritropoietin.
Karsinoma sel renal kemungkinan tidak menunjukkan gejala hingga menyebar ke luar ginjal (disebut kanker sel ginjal metastatik). Gejala pertama kemungkinan disebabkan oleh efek kanker metastatik di bagian tubuh yang berbeda selain ginjal:
- Nyeri punggung bisa terjadi karena metastasis karsinoma sel renal ke tulang belakang.
- Masalah pernapasan atau perasaan pingsan bisa terjadi karena penyebaran karsinoma sel renal ke paru-paru atau jantung.
- Sakit kepala atau kelemahan pada satu sisi tubuh.
- Perubahan perilaku, kebingungan, atau kejang, bisa terjadi jika karsinoma sel renal menyebar ke otak.
Terkadang karsinoma sel renal mengakibatkan efek yang digambarkan sebagai sindrom paraneoplastik. Ini bisa terjadi jika tumor menghasilkan hormon atau zat lain yang memengaruhi bagian tubuh jauh. Misalnya, karsinoma sel renal bisa menyebabkan ataksia (masalah berat dengan keseimbangan) jika tumor menghasilkan sel-sel kekebalan yang menyerang otak kecil (bagian otak yang mengontrol keseimbangan. Efek paraneoplastik bisa terjadi meskipun tumor sangat kecil.