Untuk menilai tingkat kejadian kanker apendiks berdasarkan kelompok usia, tim peneliti mengambil data dari National Cancer Institute mengenai 4.858 orang berusia 20 tahun ke atas yang didiagnosis kanker apendiks antara 1975 dan 2019.
Setelah mengelompokkan orang berdasarkan tahun kelahiran, tim peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan mereka yang lahir pada 1940-an, tingkat kanker apendiks meningkat lebih dari tiga kali lipat pada gen X (lahir pada 1970-an dan awal 1980-an) dan empat kali lipat pada milenial yang lebih tua (yang lahir antara tahun 1981 dan 1990).
Temuan ini sejalan dengan meningkatnya diagnosis kanker lain pada orang dewasa muda, termasuk kanker usus besar, payudara, rahim, prostat, dan lambung.
Walaupun studi menunjukkan kanker apendiks makin umum, tetapi penyakit ini tetap tergolong sangat langka.
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker gastrointestinal pada orang dewasa muda. Misalnya pola makan, gaya hidup, serta paparan racun lingkungan dan antibiotik.
Penyebab kanker apendiks masih belum diketahui, tetapi kemungkinan berasal dari kombinasi berbagai faktor dan bagaimana faktor-faktor tersebut saling berinteraksi.
Referensi
"Appendiceal Cancer." National Cancer Institute. Diakses Juni 2025.
Holowatyj AN, Washington MK, Goldberg RM, Murphy CC. Birth Cohort Effects in Appendiceal Adenocarcinoma Incidence Across the United States. Ann Intern Med. 2025 Jun 10. doi: 10.7326/ANNALS-24-02479. Epub ahead of print. PMID: 40489784.
"Symptoms of Appendiceal Cancer." Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Diakses Juni 2025.
"A Rare Cancer Is Increasing in Millennials and Gen X. Here’s What to Know." Health. Diakses Juni 2025.