Benarkah Katarak Bisa Muncul Lagi setelah Operasi?

- Katarak sekunder (after cataract atau opasifikasi kapsul posterior) adalah kondisi kekeruhan di kapsul lensa belakang setelah operasi katarak.
- Faktor risiko katarak sekunder meliputi usia muda, diabetes, dan jenis lensa tanam.
- Katarak sekunder dapat diobati dengan kapsulotomi YAG laser tanpa memerlukan pembedahan ulang.
Buat kamu yang pernah operasi katarak, mungkin pernah dengar istilah “after cataract”. Banyak orang salah paham, mengira katarak bisa muncul lagi. Padahal, after cataract bukan katarak yang muncul kembali, melainkan kondisi kekeruhan di kapsul lensa bagian belakang yang memang sengaja dibiarkan saat operasi katarak.
“Dalam istilah medis, ini dikenal sebagai opasifikasi kapsul posterior (PCO) atau dalam bahasa awam sering disebut katarak sekunder,” jelas dr. Idhayu Anggit Widhasari, SpM, dokter spesialis mata di Eka Hospital Bekasi.
Kenapa katarak sekunder bisa terjadi?
Saat operasi katarak, lensa mata yang keruh diangkat, tetapi selubung tipis di bagian belakang lensa (kapsul posterior) dibiarkan. Pada beberapa kasus, sel epitel lensa (sel-sel yang membentuk lapisan terluar dari lensa mata) yang masih tersisa setelah operasi dapat berkembang biak dan bermigrasi ke kapsul posterior, menyebabkan kekeruhan.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya katarak sekunder meliputi:
Usia muda: Pasien yang menjalani operasi katarak pada usia muda cenderung memiliki risiko katarak sekunder yang lebih tinggi.
Diabetes: Pasien diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami katarak sekunder.
Jenis lensa tanam (IOL): Beberapa jenis lensa tanam mungkin memiliki tingkat risiko katarak sekunder yang berbeda.
Gejala katarak sekunder
Gejala katarak sekunder mirip dengan gejala katarak awal.
"Mirip dengan gejala katarak awal karena sama-sama menyebabkan gangguan penglihatan," kata dr. Idhayu.
Gejalanya antara lain:
Penglihatan buram atau berkabut, seolah-olah melihat melalui jendela kotor.
Silau saat melihat cahaya terang, terutama di malam hari.
Kesulitan melihat dalam kondisi cahaya redup.
Penurunan ketajaman penglihatan secara keseluruhan.
Perbedaan katarak sekunder dan katarak awal

Perbedaan mendasar antara katarak awal dan katarak sekunder terletak pada penyebabnya.
"Katarak awal adalah kekeruhan pada lensa alami mata, yang disebabkan oleh penuaan, cedera, atau kondisi medis tertentu, sementar after cataract adalah kekeruhan pada kapsul lensa posterior setelah operasi pengangkatan katarak. Lensa tanam yang sudah terpasang tetap jernih, tetapi cahaya terhalang oleh kapsul yang keruh," dr. Idhayu menjelaskan.
Cara mengobati katarak sekunder
Kabar baiknya, katarak sekunder tidak memerlukan pembedahan ulang.
"Katarak sekunder dapat diobati dengan prosedur yang cepat, aman, dan tidak memerlukan pembedahan ulang. Perawatan standar untuk katarak sekunder adalah kapsulotomi YAG laser."
Prosedur ini menggunakan laser khusus (YAG laser) untuk membuat lubang kecil di bagian tengah kapsul posterior yang keruh. Ini memungkinkan cahaya untuk kembali masuk dengan bebas ke retina, mengembalikan kejernihan penglihatan.
Keunggulan kapsulotomi YAG laser adalah minim atau tidak adanya nyeri yang ditimbulkan. Prosedur ini umumnya dilakukan di klinik mata, tanpa sayatan, dan biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Pasien dapat langsung merasakan perbaikan penglihatan setelah prosedur.
Meski terbilang cukup aman, tetapi prosedur ini berisiko menyebabkan uveitis, peradangan pada uvea, lapisan tengah mata yang meliputi iris, badan siliaris, dan koroid.
Lantas, apakah setelah prosedur katarak sekunder bisa kambuh lagi?
"Setelah kapsulotomi YAG laser, katarak sekunder sangat jarang kambuh. Lubang yang dibuat oleh laser bersifat permanen, sehingga sel-sel yang tersisa tidak dapat lagi menyebabkan kekeruhan di area yang sama," jawab dr. Idhayu.
Tips mencegah dan merawat mata setelah operasi katarak
Meskipun katarak sekunder tidak dapat sepenuhnya dicegah pada semua pasien, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan setelah operasi untuk meminimalkan risiko dan menjaga kesehatan mata:
Patuhi instruksi dokter mata: Gunakan obat tetes mata sesuai resep dan ikuti jadwal kontrol yang telah ditentukan.
Lindungi mata dari sinar UV: Gunakan kacamata hitam dengan perlindungan UV saat berada di luar ruangan.
Kelola kondisi kesehatan: Jika kamu memiliki diabetes atau kondisi medis lain, kelola dengan baik untuk mengurangi risiko komplikasi.
Periksa mata secara teratur: Jadwalkan pemeriksaan mata rutin dengan dokter spesialis mata untuk memantau kesehatan mata secara keseluruhan.
Kalau pandanganmu mendadak buram lagi setelah operasi katarak, segera konsultasi ke dokter spesialis mata supaya bisa ditangani tepat waktu.