Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sakit pada tenggorokan
ilustrasi sakit pada tenggorokan (freepik.com/jcomp)

Intinya sih...

  • Terlalu sering berteriak atau bicara dengan volume tinggi dapat merusak pita suara dan melemahkan otot di sekitar tenggorokan.

  • Kurang mengonsumsi air putih membuat pita suara kering dan tidak elastis, sementara kafein dan alkohol menyebabkan iritasi pada pita suara.

  • Kurang istirahat dan tidur tidak teratur membuat suara terdengar serak dan tidak stabil, serta melemahkan sistem imun tubuh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Suara merupakan salah satu aset penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele dapat memberikan dampak negatif pada pita suara dan kualitas vokal. Kerusakan suara tidak hanya dialami oleh penyanyi atau public speaker, tetapi dapat terjadi pada siapa saja yang tidak menjaga kesehatan pita suara dengan baik.

Kesehatan suara tidak hanya ditentukan oleh latihan vokal atau perawatan khusus, tetapi juga oleh gaya hidup yang dijalani setiap hari. Beberapa aktivitas yang terlihat biasa ternyata bisa menjadi pemicu utama kerusakan pita suara. Oleh karena itu, penting untuk mengenali apa saja kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak suara agar dapat dicegah sejak dini sebelum menimbulkan masalah serius.

1. Terlalu sering berteriak atau bicara dengan volume tinggi

ilustrasi seseorang yang sedang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berteriak atau berbicara dengan suara keras dalam waktu lama dapat memberikan tekanan berlebih pada pita suara. Kondisi ini sering menyebabkan iritasi dan bahkan peradangan yang dikenal sebagai laringitis. Jika dilakukan terus-menerus, pita suara bisa mengalami kerusakan permanen yang membuat suara menjadi serak dan sulit kembali normal.

Selain itu, berbicara dengan volume tinggi dalam ruangan bising membuat seseorang harus berusaha lebih keras untuk terdengar jelas. Kebiasaan ini secara perlahan melemahkan otot-otot di sekitar tenggorokan. Dalam jangka panjang, suara bisa kehilangan daya tahan sehingga cepat lelah ketika digunakan.

2. Kurang mengonsumsi air putih

ilustrasi meminum air putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kekurangan cairan dapat membuat pita suara menjadi kering dan tidak elastis. Pita suara yang kering lebih mudah mengalami gesekan berlebihan saat digunakan, sehingga timbul rasa sakit atau ketidaknyamanan ketika berbicara. Kondisi ini dapat memicu gangguan suara yang lebih parah jika terus dibiarkan.

Selain menjaga kelembapan pita suara, air putih juga membantu melancarkan sirkulasi oksigen ke jaringan tubuh termasuk organ vokal. Dengan hidrasi yang cukup, suara terdengar lebih jernih dan stabil. Mengganti air putih dengan minuman berkafein atau bersoda justru memperburuk keadaan karena sifatnya yang dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Terlalu sering mengonsumsi kafein dan alkohol

ilustrasi meminum kopi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kafein dan alkohol memiliki efek yang dapat mengurangi kadar cairan dalam tubuh. Kondisi ini membuat pita suara cepat kering sehingga lebih rentan mengalami iritasi. Tidak sedikit penyanyi atau pembicara publik yang menghindari minuman ini sebelum tampil untuk menjaga kualitas suara mereka.

Selain mengeringkan tenggorokan, alkohol juga dapat menurunkan koordinasi tubuh dan membuat otot sekitar laring bekerja tidak maksimal. Kafein berlebih pun dapat memicu rasa tegang yang berpengaruh pada kestabilan suara. Jika dikonsumsi secara terus-menerus, kualitas suara dapat menurun meskipun seseorang rajin berlatih vokal.

4. Kurang istirahat dan tidur tidak teratur

ilustrasi seorang pria di kasur (pexels.com/cottonbro studio)

Tidur yang cukup berperan besar dalam menjaga kondisi tubuh, termasuk kesehatan pita suara. Kurang tidur dapat membuat otot di sekitar tenggorokan menjadi tegang dan sulit rileks. Akibatnya, suara terdengar serak dan tidak stabil saat digunakan.

Selain itu, pola tidur yang buruk melemahkan sistem imun sehingga tubuh lebih rentan terkena infeksi saluran pernapasan. Infeksi ini dapat memperburuk kondisi pita suara dan memperlambat proses pemulihan ketika sudah terjadi iritasi. Istirahat yang teratur membantu menjaga stamina tubuh sekaligus mempertahankan suara agar tetap sehat.

Suara yang sehat tidak hanya bergantung pada latihan vokal, tetapi juga pada kebiasaan sehari-hari yang dijalani. Dengan menghindari kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak suara, kualitas vokal bisa tetap terjaga. Merawat suara berarti menjaga salah satu aset berharga dalam kehidupan yang mendukung komunikasi, karier, dan ekspresi diri setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team