Penelitian ini berlangsung selama 12,3 tahun. Pada akhir penelitian, para peneliti menemukan sebanyak 4.351 partisipan terdiagnosis demensia dan partisipan dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia dibanding orang dengan pradiabetes atau pasien tanpa diabetes. Total, para peneliti mencatat:
- Sebanyak 4 persen partisipan tidak melakukan atau hanya melakukan dua elemen gaya hidup sehat.
- Sebanyak 11 persen partisipan melakukan tiga elemen gaya hidup sehat.
- Sebanyak 22 persen partisipan melakukan empat elemen gaya hidup sehat.
- Sebanyak 30 persen partisipan melakukan lima elemen gaya hidup sehat.
- Sebanyak 24 persen melakukan enam elemen gaya hidup sehat.
- Sebanyak 9 persen melakukan tujuh (semua) elemen gaya hidup sehat.
Dibanding partisipan sehat, partisipan dengan diabetes yang melakukan kurang dari dua kebiasaan sehat ini ternyata empat kali lebih berisiko terkena demensia. Selain itu, mereka yang menjalani seluruh kebiasaan sehat hanya memiliki persentase 74 persen terkena demensia.
"Kami mencari tahu apakah kombinasi gaya hidup sehat bisa menekan risiko demensia dan menemukan bahwa partisipan dengan diabetes yang menerapkan tujuh kebiasaan sehat memiliki risiko demensia lebih rendah dibanding partisipan dengan diabetes yang tak menerapkan gaya hidup sehat," ujar kepala peneliti dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine, Yingli Lu, MD., PhD., dilansir News Medical.
ilustrasi gaya hidup sehat (pexels.com/Nathan Cowley)
Para peneliti mencatat bahwa di kalangan partisipan dengan diabetes yang melakukan seluruh kebiasaan sehat, angka kasus berkisar di 21 kasus (0,28 persen) dari 7.474 partisipan. Angka ini terbilang sedikit dibanding mereka yang melakukan kurang dari 2 kebiasaan sehat, yaitu 72 kasus (0,69 persen) dari 10.380 partisipan.
Setelah disesuaikan dengan faktor lainnya (usia hingga etnis), mereka yang melakukan seluruh kebiasaan sehat memiliki risiko demensia 54 persen lebih rendah. Setiap kebiasaan sehat sama dengan pengurangan risiko demensia sebanyak 11 persen, dan hal ini tak dipengaruhi pengobatan atau kontrol gula darah.
"Riset kami menunjukkan bahwa untuk orang-orang dengan diabetes tipe 2, risiko demensia bisa ditekan secara signifikan dengan gaya hidup sehat," tambah Yingli.