ilustrasi keguguran (pexels.com/Karolina Grabowska)
Penyebab pasti setiap jenis keguguran tidak diketahui. Akan tetapi, beberapa kasus keguguran dan keguguran berulang dapat disebabkan oleh:
Masalah dengan kromosom
Sekitar setengah dari semua keguguran disebabkan ketika embrio (sel telur yang dibuahi) mendapatkan jumlah kromosom yang salah. Ini biasanya terjadi secara kebetulan dan bukan dari masalah yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen.
Kromosom adalah struktur dalam sel yang memegang gen. Setiap orang memiliki 23 pasang kromosom, atau 46 secara keseluruhan.
Untuk setiap pasangan, kamu mendapatkan satu kromosom dari ibu dan satu dari ayah. Contoh masalah kromosom yang dapat menyebabkan keguguran meliputi:
- Hamil kosong atau blighted ovum: Terjadi ketika embrio ditanamkan di rahim tidak berkembang menjadi bayi. Kamu mungkin mengalami perdarahan berwarna cokelat tua dari vagina pada awal kehamilan.
- Intrauterine fetal demise (IUFD): Kematian janin di dalam kandungan saat usia kehamilan sudah di atas 20–28 minggu.
- Kehamilan molar atau hamil anggur: Terjadi ketika jaringan di rahim terbentuk menjadi tumor pada awal kehamilan.
- Translokasi: Bagian dari kromosom pindah ke kromosom lain. Translokasi menyebabkan sejumlah kecil keguguran berulang.
Masalah dengan rahim atau leher rahim
Leher rahim atau serviks adalah lubang menuju rahim yang terletak di bagian atas vagina. Masalah dengan rahim dan leher rahim yang dapat menyebabkan keguguran meliputi:
- Rahim bersekat atau septate uterus: Kondisi saat pita otot atau jaringan (disebut septum) membagi rahim menjadi dua bagian. Dokter dapat merekomendasikan operasi sebelum mencoba hamil. Tujuannya adalah untuk memperbaiki rahim guna membantu mengurangi risiko keguguran. Septate uterus merupakan jenis kelainan uterus kongenital yang paling umum, yang berarti kondisi ini sudah ada sejak lahir yang memengaruhi ukuran, bentuk, atau struktur rahim. Rahim bersekat adalah penyebab umum keguguran berulang.
- Sindrom Asherman: Orang dengan kondisi ini memiliki bekas luka atau jaringan parut di dalam rahim yang dapat merusak endometrium (lapisan rahim). Sebelum hamil, dokter mungkin menggunakan prosedur yang disebut histeroskopi untuk menemukan dan menghilangkan jaringan parut. Sindrom Asherman mungkin sering menyebabkan keguguran berulang yang terjadi sebelum seseorang tahu dirinya hamil.
- Fibroid (pertumbuhan) di dalam rahim atau bekas luka dari operasi pada rahim: Fibroid dan bekas luka dapat membatasi ruang untuk bayi atau mengganggu suplai darah bayi. Sebelum mencoba untuk hamil, operasi yang disebut miomektomi mungkin diperlukan untuk mengangkatnya.
- Insufisiensi serviks: Juga disebut inkompetensi serviks, kondisi ini terjadi saat serviks terbuka (melebar) terlalu dini selama kehamilan, biasanya tanpa rasa sakit atau kontraksi. Kontraksi adalah ketika otot-otot rahim menjadi kencang dan kemudian rileks untuk membantu mendorong bayi keluar selama persalinan. Insufisiensi serviks dapat menyebabkan keguguran, biasanya pada trimester kedua. Untuk mencegahnya, dokter dapat merekomendasikan cerclage. Ini adalah jahitan yang dipasang oleh dokter di serviks untuk membantu menjaganya tetap tertutup.
Infeksi
Infeksi, seperti penyakit menular seksual dan listeriosis, dapat menyebabkan keguguran.
Penyakit menular seksual seperti herpes genital dan sifilis adalah infeksi yang bisa ditularkan lewat hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi.
Jika ibu hamil merasa memiliki penyakit menular seksual, segera beri tahu dokter. Pengujian dan pengobatan dini dapat membantu melindungi ibu hamil dan bayi.
Listeriosis adalah sejenis keracunan makanan. Jika ibu hamil mengalaminya, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk membantu menjaga ibu hamil dan bayi tetap aman.
Memiliki infeksi tertentu dapat menyebabkan keguguran, tetapi kemungkinan besar tidak menyebabkan keguguran berulang.