Dirangkum Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kejang diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu kejang umum dan kejang fokal.
Kejang umum (generalized seizure)
Kejang umum memengaruhi kedua sisi otak.
- Kejang absans, atau kadang disebut kejang petit mal, dapat menyebabkan kedipan cepat atau beberapa detik untuk melihat lurus ke depan tanpa melihat sesuatu yang spesifik.
- Kejang tonik-klonik, atau dikenal sebagai kejang grand mal, dapat membuat penderitanya menjerit, kehilangan kesadaran, jatuh, atau mengalami kejang otot atau spasme. Orang tersebut mungkin merasa lelah setelah kejang tonik-klonik.
Istilah di bawah ini kerap digunakan untuk menggambarkan kejang umum:
- Tonik: Otot-otot di tubuh menjadi kaku.
- Atonik: Otot-otot dalam tubuh rileks.
- Mioklonik: Sentakan pendek di beberapa bagian tubuh.
- Klonik: Periode gemetar atau menyentak bagian tubuh.
Kejang fokal (focal seizure)
Kejang fokal terjadi pada satu area otak. Jenis kejang ini juga disebut sebagai kejang parsial.
- Kejang fokal sederhana memengaruhi bagian kecil dalam otak. Jenis kejang ini dapat menyebabkan kedutan atau perubahan pada sensasi, seperti rasa atau bau yang aneh.
- Kejang fokal kompleks bisa membuat seseorang dengan epilepsi bingung atau linglung. Orang tersebut tidak akan mampu menanggapi pertanyaan atau arahan hingga beberapa menit.
- Kejang umum sekunder dimulai di satu area di otak, tetapi kemudian menyebar ke kedua sisi otak. Dengan kata lain, seseorang pertama-tama mengalami kejang fokal, diikuti kejang umum.
Kejang dapat berlangsung selama beberapa menit.