Ada empat jenis ametropia yang umum:
1. Rabun jauh (miopia)
Rabun jauh membuat objek yang jauh terlihat kabur. Hal ini terjadi ketika bola mata tumbuh terlalu panjang dari depan ke belakang, atau ketika ada masalah dengan bentuk kornea (lapisan bening depan mata) atau lensa (bagian dalam mata yang membantu mata fokus). Masalah ini membuat cahaya terfokus di depan retina, bukan di retina.
Rabun jauh biasanya dimulai antara usia 6 dan 14 tahun. Anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan selama tahun-tahun ini cenderung tidak mengalami rabun jauh, tetapi para ahli tidak yakin mengapa.
Rabun jauh yang parah (juga disebut miopia tinggi) dapat meningkatkan risiko kondisi mata lainnya, seperti ablasi retina (ketika retina tertarik dari posisi normalnya).
2. Rabun dekat (hiperopia)
Rabun jauh membuat objek di dekat terlihat kabur. Kondisi ini terjadi ketika bola mata tumbuh terlalu pendek dari depan ke belakang, atau ketika ada masalah dengan bentuk kornea atau lensa. Masalah ini membuat cahaya terfokus di belakang retina, bukan di retina.
Orang dengan rabun jauh biasanya terlahir dengan kondisi ini.
3. Astigmatisme
Astigmatisme dapat membuat objek yang jauh dan dekat terlihat kabur atau terdistorsi. Hal ini terjadi ketika kornea atau lensa memiliki bentuk yang berbeda dari biasanya, yang menyebabkan cahaya membelok secara berbeda saat memasuki mata.
Sebagian orang dengan astigmatisme terlahir dengan kondisi ini, tetapi banyak orang yang mengalaminya saat masih anak-anak atau dewasa muda. Orang dengan astigmatisme sering kali memiliki kelainan refraksi lainnya, seperti rabun jauh atau rabun dekat.
4. Presbiopia
Presbiopia membuat orang setengah baya dan lanjut usia kesulitan melihat benda dari jarak dekat. Seiring bertambahnya usia, lensa mata menjadi lebih keras dan kurang fleksibel serta tidak dapat memfokuskan cahaya dengan benar pada retina.
Setiap orang mengalami presbiopia seiring bertambahnya usia, biasanya setelah usia 45 tahun. Banyak orang memiliki kelainan refraksi lain selain presbiopia.