Petugas melakukan pemeliharaan jentik nyamuk Aedes aegypti yang ber-Wolbachia sebagai inovasi untuk menekan kasus Demam Berdarah di laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) di Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)
Untuk membentuk fondasi yang kuat, perusahaan biofarmasi Takeda dan Kemenkes menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, untuk mengajak lebih banyak masyarakat makin memahami DBD serta tindakan pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi.
Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan demam berdarah di Indonesia.
"Selain melalui program ini, komitmen kami dalam pencegahan DBD juga kami wujudkan melalui partisipasi kami sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kemenkes," Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht.
Dalam keterangan resminya, mereka juga mengumumkan peraihan penghargaan perunggu dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk perusahaan swasta.
Penghargaan ini mengakui program perusahaan dalam kemitraan dengan Kemenkes untuk pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar.