Feokromositoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Feokromositoma atau pheochromocytoma (PCC) adalah tumor jinak yang terbentuk di bagian tengah kelenjar adrenal. Jenis tumor langka ini mengganggu kerja hormon, membuat penderitanya mengalami tekanan darah tinggi.
Tubuh kita memiliki dua kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Bagian tengah kelenjar adrenal membuat epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noreadrendalin). Kedua hormon ini membantu mengontrol detak jantung, metabolisme, tekanan darah, dan respons stres tubuh. Nah, feokromositoma adalah kondisi ketika tumor tumbuh di tengah kelenjar adrenal. Sel-sel yang menyusun tumor ini dikenal sebagai sel chromaffin.
Tumor menyebabkan kelenjar adrenal terlalu banyak memproduksi hormon norepinefrin dan epinefrin. Peningkatan kadar kedua hormon ini bisa membuat tubuh berada dalam keadaan respons stres dan menyebabkan tekanan darah meningkat.
Selain itu, kadar hormon epinefrin dan norepinefrin yang terlalu tinggi bisa membuat tubuh memasuki keadaan stres tinggi yang kronis, sehingga tubuh akan bereaksi seolah terus-menerus mengalami stres.
Feokromositoma juga terkait dengan jenis tumor lainnya yaitu, paraganglioma. Tumor ini tumbuh di jenis jaringan yang sama dengan feokromositoma, tetapi di luar kelenjar adrenal. Kedua tumor ini bisa menyebabkan kelainan pada hormon adrenal. Feokromositoma umumnya berkembang pada satu kelenjar adrenal, meskipun tumor juga bisa berkembang pada dua kelenjar adrenal.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta seputar feokromositoma yang perlu kamu ketahui.
1. Penyebab feokromositoma
Penyebab feokromositoma belum diketahui secara pasti. Namun, risiko seseorang mengalaminya akan meningkat jika ada riwayat tumor ini dalam keluarga. Dilansir WebMD, sekitar 30 persen dari seluruh kasus feokromositoma tampaknya terjadi dalam keluarga. Ini lebih mungkin berkembang menjadi kanker dibanding yang muncul secara acak.
Tumor lebih sering terjadi pada orang yang mempunyai kelainan atau kondisi yang diturunkan dari orang tua ke anak. Selain itu, seseorang yang mempunyai kelainan bawaan langka tertentu memiliki peningkatan risiko untuk mengembangkan feokromositoma atau paraganglioma.
Mengutip Mayo Clinic, kelainan genetik langka yang bisa meningkatkan risiko feokrositoma di antaranya:
- Neoplasia endokrin multipel, tipe 2 (MEN 2): merupakan kelainan yang menyebabkan tumor di lebih dari satu bagian sistem penghasil hormon (endokrin). Tumor lain yang terkait dengan kondisi ini bisa muncul di tiroid, paratiroid, bibir, lidah, dan saluran gastrointestinal.
- Penyakit Von Hippel-Lindau: bisa menyebabkan tumor di banyak tempat, termasuk sistem saraf pusat, sistem endokrin, pankreas, dan ginjal.
- Neurofibromatosis 1(NF1): menghasilkan beberapa tumor di kulit (neurofibromas), bintik-bintik kulit berpigmen, dan tumor saraf optik.
- Sindrom paraganglioma herediter: merupakan kelainan bawaan yang mengakibatkan feokromositoma atau paraganglioma.