Cuaca panas bisa menjadi pemicu migrain karena kondisi itu memengaruhi kondisi tubuh dan lingkungan sekitar kita. Beberapa faktor terkait panas berikut bisa memicu sakit kepala, mulai dari dehidrasi hingga perubahan tekanan udara. Berikut penjelasannya:
Saat cuaca panas, tubuh mudah kehilangan cairan karena keringat. Jika tidak cukup minum, jaringan tubuh, termasuk otak, akan kekurangan cairan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan jaringan otak menyusut dan menekan saraf. Untuk itu, cukupi kebutuhan air harianmu untuk mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh sehingga migrain pun mereda.
Sinar matahari yang langsung mengenai mata bisa memicu migrain melalui kondisi fotofobia atau sensitivitas berlebihan terhadap cahaya. Ini terjadi karena sinyal cahaya yang diteruskan ke otak terlalu berlebihan. Nah, menggunakan topi, kacamata hitam, atau mencari tempat teduh bisa membantu mencegah migrain yang dipicu oleh paparan cahaya.
Perubahan tekanan udara, misalnya saat badai atau cuaca panas ekstrem, dapat memicu migrain. Tekanan rendah bisa meningkatkan sensitivitas rasa sakit pada saraf dan otak. Penelitian menunjukkan migrain lebih sering muncul saat tekanan udara menurun. Orang yang tinggal di daerah dengan fluktuasi tekanan besar pun lebih rentan terhadap pemicu ini.