ilustrasi gigi sensitif (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Beberapa sensitivitas sementara setelah penambalan gigi adalah hal biasa. Namun, sensitivitas yang persisten atau parah setelah gigi ditambalkan mungkin disebabkan oleh penyebab lain yang perlu diobati. Kemungkinan penyebab tersebut antara lain:
1. Iritasi pada saraf
Sensitivitas gigi jangka pendek setelah penambalan biasanya terjadi karena prosedur penambalan telah memperburuk atau menyebabkan peradangan pada saraf di dalam gigi.
Lapisan luar gigi, yaitu email dan sementum, biasanya melindungi saraf dari paparan. Namun, tambalan gigi, terutama yang dalam, bisa mendekati ujung saraf dan menyebabkan iritasi dan sensasi tidak nyaman.
Saat saraf sembuh, sensitivitas akan hilang. Ini mungkin memakan waktu beberapa hari atau minggu. Setelah saraf sembuh sepenuhnya, kamu seharusnya tidak merasakan perbedaan antara gigi yang ditambal dan gigi lainnya.
2. Penjajaran gigi yang tidak tepat
Dokter gigi harus memastikan bahwa tambalan gigi sejajar dengan gigi lain di dalam mulut.
Biasanya kamu akan mengalami sedikit sensitivitas saat menggigit pada beberapa hari setelah prosedur tambal gigi. Sensitivitas ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Namun, jika tambalannya terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan tekanan ekstra saat menggigit. Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas yang sering kali lebih parah daripada sensitivitas setelah prosedur penambalan gigi biasa.
Jika kamu mengalami sensitivitas yang parah atau sulit makan atau menyatukan gigi, minta dokter gigi untuk memeriksa gigitan. Dokter gigi mungkin memutuskan untuk menghaluskan titik tinggi tambalan agar pas dengan gigitan dan menghilangkan ketidaknyamanan.
3. Pulpitis
Sebelum menambal gigi, dokter gigi akan menghilangkan bagian gigi yang membusuk dengan bor yang melepaskan panas. Dalam kasus yang jarang, ini dapat menyebabkan pulpa gigi meradang, yang merupakan jaringan ikat yang membentuk bagian tengah gigi, menyebabkan pulpitis.
Jika dokter gigi tidak menghilangkan semua jaringan yang membusuk, itu juga dapat menyebabkan infeksi pada pulpa gigi yang terkena. Ketika ini terjadi, kamu mungkin melihat gusi bengkak atau kantong nanah di dekat gigi.
4. Reaksi alergi
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap tambalan gigi. Tinjauan ilmiah tahun 2015 menyebutkan bahwa amalgam adalah bahan pengisi yang paling sering menyebabkan reaksi alergi.
Ada pula kemungkinan reaksi alergi terhadap bahan lain yang terlibat dalam prosedur ini, seperti lateks di sarung tangan dokter gigi.
5. Beberapa jenis permukaan gigi
Kamu mungkin juga merasakan sakit atau sensitif karena memiliki dua permukaan yang berbeda di mulut. Misalnya, jika satu gigi memiliki mahkota emas, dan gigi di atas atau di bawahnya memiliki tambalan perak, kamu mungkin merasakan sensasi aneh saat itu bersentuhan.
6. Nyeri alih
Juga umum untuk merasakan sakit pada gigi di sekitar gigi yang terkena. Hal ini disebabkan oleh fenomena yang disebut nyeri alih (referred pain), yang melibatkan perasaan nyeri di area selain sumber nyeri.