ilustrasi sel darah merah (pixabay.com/Narupon Promvichai)
Dari jantung, darah dipompa dan dialirkan ke ginjal melalui pembuluh darah. Ia melalui pembuluh darah besar yang disebut dengan arteri renalis. Pembuluh darah ini memiliki banyak percabangan kecil yang mengalirkan darah hingga ke unit penyaringan ginjal (nefron).
Nah, tekanan darah yang tinggi bisa menyempitkan pembuluh darah di ginjal. Ini bisa mengurangi jumlah aliran darah ke ginjal dan menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang diperlukan ginjal untuk bekerja normal. Akibatnya, fungsi ginjal akhirnya menurun dan terganggu. Jika ini terjadi, ginjal tidak bisa membuang limbah tubuh dengan optimal.
Ketika cairan atau limbah tubuh tidak terbuang secara keseluruhan, cairan ini bisa menumpuk di pembuluh darah. Penumpukan cairan berlebih ini bisa semakin meningkatkan tekanan darah lebih tinggi lagi, yang membuat tekanan darah semakin tidak terkontrol. Kondisi ini menciptakan siklus yang berbahaya dan kerusakan lebih lanjut. Pada akhirnya ini menyebabkan gagal ginjal.
Jadi, begitulah penjelasan mengapa hipertensi meningkatkan risiko gagal ginjal. Kondisi tekanan darah tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal hingga menyebabkan organ tersebut tidak berfungsi.
Referensi
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). "High Blood Pressure and Kidney Disease". Diakses pada Desember 2024.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). "How Your Kidneys Work". Diakses pada Desember 2024.
National Kidney Foundation. "High Blood Pressure and Chronic Kidney Disease". Diakses pada Desember 2024.
American Heart Association. "High Blood Pressure and Your Kidneys". Diakses pada Desember 2024.
American Heart Association. "Understanding Blood Pressure Readings". Diakses pada Desember 2024.