gambar dokter sedang konsultasi dengan pasien (unsplash.com/National Cancer Institute)
Buang air kecil terus-menerus bisa disebabkan oleh banyak hal. Selain kehamilan, diabetes, dan infeksi saluran kemih, buang air kecil terus-menerus juga bisa disebabkan oleh berbagai penyakit lain. Mulai dari pembesaran prostat, peradangan vagina pada perempuan, batu kandung kemih, bahkan obesitas dan menopause pun bisa menjadi penyebabnya. Dilansir Cleveland Clinic, untuk menghentikannya, kamu perlu mencari tahu dulu penyebab utamanya dengan melakukan konsultasi ke dokter.
Nantinya dokter akan melacak berbagai gejala lain yang kamu rasakan, dan melakukan berbagai tes seperti tes urine, USG, CT scan, dan sistokopi untuk melihat kondisi di dalam kandung kemih. Jika ternyata kamu gak memiliki penyakit apapun, mungkin perubahan gaya hidup bisa membantu. Misalnya dengan menghindari cairan setidaknya dua jam sebelum tidur, atau membatasi minuman alkohol atau kafein agar konsumsinya gak berlebihan.
Buang air kecil terus-menerus sering kali dianggap sebagai masalah sepele. Gak sedikit orang bahkan mengabaikan kondisi ini dengan harapan akan membaik dengan sendirinya. Padahal buang air kecil terus-menerus bisa menjadi gejala banyak penyakit, lho. Jika kamu mengalaminya dan masalah ini sudah di tahap mengganggu aktivitas, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Referensi
"Urinary System”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.
“Frequent Urination in Women”. Healthline. Diakses Juli 2025
“Urinary Tract Infection (UTI)”. Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.
“Urinary Tract Infections (UTIs)”. Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.
“Frequent Urination”. MedPark Hospital. Diakses Juli 2025.