Perempuan sering kali menunda mencari perawatan medis saat mengalami gejala penyakit jantung. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Minimnya kesadaran: Banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa penyakit jantung adalah ancaman serius. Mereka cenderung menganggap gejala yang muncul sebagai sesuatu yang tidak terlalu berbahaya atau berkaitan dengan kondisi lain.
- Peran sosial: Perempuan cenderung lebih mengutamakan perawatan bagi anggota keluarga, seperti anak-anak, orang tua, atau pasangan, dan berusaha menjaga diri sendiri. Penundaan ini dapat menyebabkan diagnosis penyakit jantung terlambat, sehingga pengobatan tidak segera diberikan.
Penyakit jantung pada perempuan sering kali lebih sulit didiagnosis karena berbagai faktor, termasuk gejala yang tidak khas, perbedaan biologis, dan bias dalam praktik medis. Karenanya, diperlukan pemahaman yang lebih baik agar perempuan dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan hidup lebih sehat.
Referensi
Mehta, Laxmi S., Theresa M. Beckie, et al. “Acute Myocardial Infarction in Women.” Circulation 133, no. 9 (March 1, 2016): 916–47.
Mosca, L., Benjamin, E. J., Berra, K., Bezanson, J. L., Dolor, R. J., Lloyd-Jones, D. M., Newby, L. K., Pina, I. L., Roger, et al. "Effectiveness-based guidelines for the prevention of cardiovascular disease in women-2011 update: A Guideline from the American Heart Association". Carolina Digital Repository (University of North Carolina at Chapel Hill).
"Heart Disease in Women." National Library of Medicine. Diakses September 2024.
"How Is Heart Disease Different in Women?" Yale Medicine. Diakses September 2024.