ilustrasi suplemen zat besi (pexels.com/Karola G)
Untuk menurunkan risiko anemia, perempuan perlu lebih proaktif menjaga asupan zat besi. Konsumsi makanan kaya akan zat besi, seperti daging merah, hati, dan seafood. Bagi vegetarian, pilihan seperti kacang-kacangan, lentil, biji-bijian, dan sayuran hijau bisa menjadi alternatif.
Memasak menggunakan alat berbahan besi cor juga terbukti dapat meningkatkan kandungan zat besi dalam makanan. Selain itu, kombinasikan makanan tinggi zat besi dengan sumber vitamin C agar penyerapannya lebih maksimal. Jika diperlukan, suplemen zat besi bisa menjadi solusi.
Anemia pada perempuan bukan sekadar masalah sepele, melainkan kondisi yang dipengaruhi banyak faktor biologis dan gaya hidup. Mengenali gejalanya sejak dini adalah langkah penting untuk pencegahan.
Dengan memahami penyebabnya dan menjaga asupan nutrisi, perempuan bisa lebih berdaya dalam mengelola kesehatannya. Jika ada keluhan yang mencurigakan, jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga medis. Tubuh yang sehat adalah modal utama untuk menjalani hidup yang aktif dan berkualitas.
Referensi
"Women Are More Prone to Experience an Iron Deficiency Than Men." Cheyenne Mountain Gynecology. Diakses pada Desember 2025.
"The Reason Why So Many Women Are Iron Deficient." Henry Ford Health. Diakses pada Desember 2025.
"Why Anemia Affects More Women Than Men." Mega We Care. Diakses pada Desember 2025.