Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sakit tenggorokan (freepik.com/jcomp)
ilustrasi sakit tenggorokan (freepik.com/jcomp)

Saat flu atau pilek, tak jarang kita mengalami perubahan suara menjadi serak dan parau. Terkadang, kita menjadi kesulitan untuk berbicara keras, rentang nada bicara menjadi lebih rendah, bahkan kehilangan suara sepenuhnya. Kamu pasti pernah merasakan ketidaknyamanan ini, bukan?

Perubahan suara saat flu atau pilek adalah kondisi yang wajar dan sangat umum terjadi. Namun, kondisi ini memang bisa menyebabkan gangguan, terlebih jika kamu menggunakan suara secara profesional, seperti penyanyi atau pembicara. Nah, kenapa, sih, suara menjadi serak dan parau saat flu? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini.

1. Penyebab penyakit flu

ilustrasi perempuan sedang sakit (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penyakit flu, atau influenza, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza. Virus ini menyerang seluruh tubuh. Namun sebagian besarnya memengaruhi saluran pernapasan atas, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Umumnya, virus penyebab flu ditularkan melalui udara yang kita hirup. Di mana ini kemudian masuk ke saluran pernapasan dan menyerang sel paru-paru hingga menyebabkan beberapa gejala flu. Adapun gejala flu paling umum, meliputi:

  • Sakit kepala

  • Demam

  • Batuk

  • Nyeri otot

  • Merasa sangat lelah

  • Radang tenggorokan

  • Hidung buntu

  • Pernapasan pendek

  • Pneumonia (pada kasus parah)

  • Terkadang juga menyebabkan suara serak dan parau

2. Kenapa suara jadi serak dan parau saat flu?

ilustrasi batuk (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Virus penyebab flu dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan. Di mana mereka juga dapat memengaruhi pita suara, yaitu dua otot elastis yang tipis dan halus yang terletak di tenggorokan. Kondisi ini disebut dengan laringitis, peradangan pada pita suara.

Yeptain Leung, peneliti Posdoktoral dan dosen Patologi Bicara Universitas Melbourne menjelaskan, suara ditenagai oleh paru-paru, yang mendorong udara melewati pita suara yang membuatnya bergetar. Getaran ini diperkuat di tenggorokan dan mulut, yang akhirnya menciptakan suara yang kita dengar. Perubahan sekecil apapun pada pita suara dapat memengaruhinya dan menyebabkan perubahan suara, dilansir The Conversation.

Sementara itu, saat virus menyerang pita suara, pita suara menjadi meradang, yang merupakan mekanisme alami sebagai upaya pertahanan diri dari reaksi sel darah putih melawan virus. Peradangan ini membuat pita suara menjadi lebih kaku dan getarannya pun menjadi sulit. Inilah yang kemudian menyebabkan suara serak dan parau ketika flu.

3. Tips merawat suara saat flu

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat mengalami laringitis, kita mungkin menjadi terbatas dalam menggunakan suara. Namun, memaksakannya justru dapat merusak pita suara lebih lanjut. Deirde Michael, asisten profesor di Departemen Otolaringologi Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota menjelaskan, saat kamu mengalami laringitis dan memaksakan menggunakan suara dengan nada tinggi, ini akan memaksa otot-otot pita suara bekerja lebih keras dari seharusnya, yang pada akhirnya justru menimbulkan konsekuensi kerusakan jangka panjang yang lebih buruk dan sulit diatasi, dilansir BBC.

Lebih lanjut, Stephanie Misono, kepala laringologi dan direktur klinik suara di fakultas kedokteran yang sama juga menambahkan, otot laring tidak memiliki reseptor rasa sakit. Mereka tidak dapat memberikan tanda ketika mereka “sakit”. Oleh sebab itu, ketika suara berubah menjadi serak, ini adalah tanda yang harus diperhatikan bahwa ada masalah pada pita suara.

Nah, jika kamu mengalami suara serak saat flu, ada beberapa tips yang bisa membantu merawat suara serak agar cepat pulih. Di antaranya:

  • Minum banyak air agar pita suara tetap lembab dan terhidrasi

  • Menghindari penggunaan dekongestan karena obat tersebut memiliki sifat mengeringkan tenggorokan yang bisa memperparah suara serak

  • Meminimalkan batuk karena batuk dapat menyebabkan pita suara saling berbenturan satu sama lain yang akan membuatnya semakin meradang

  • Hindari alkohol, kafein, dan asap rokok

  • Hindari berbicara dengan berbisik karena dapat memberi tekanan lebih besar pada pita suara dan membuat pita suara semakin tegang

  • Berbicara dengan suara lembut (bayangkan seperti ketika kamu berbicara dengan seseorang yang berada di dekat kamu) agar tidak membebani pita suara

  • Berkumur dengan air garam hangat karena dapat mengurangi pembengkakan pita suara

  • Menghirup uap hangat untuk melembapkan pita suara dan membantu melegakan hidung tersumbat.

Umumnya, perubahan suara akibat flu akan hilang dengan sendirinya. Ini mungkin membutuhkan waktu lima hingga sepuluh hari proses pemulihan setelah sembuh dari flu. Akan tetapi, jika suara serak berlangsung lebih lama, pertimbangkan untuk mengonsultasikan dengan dokter, barangkali ada kondisi lain yang mendasarinya.

Referensi

“What Can cause a Hoarse Voice and How is it Treated?”. Medical News Today. Diakses Agustus 2025

“Why Does My Voice Sound Raspy?”. Verywell Health. Diakses Agustus 2025

“What is Laryngitis and How to Treat it”. WebMD. Diakses Agustus 2025

“Should you Sing When Suffering  from a Cold”. BBC. Diakses Agustus 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team