ilustrasi pil KB (pexels.com/Pixabay)
Di tengah tantangan dalam mengembangkan alat kontrasepsi baru untuk laki-laki, para peneliti tidak menyerah begitu saja. Mereka masih berusaha mengembangkan pil KB untuk laki-laki, baik yang berbasis hormonal maupun non hormonal.
- Kandidat pil kontrasepsi hormonal
Pada bulan Juni 2022, para peneliti dari New York University mempresentasikan hasil penelitian pendahuluan pada hewan dan uji klinis fase 1 yang menguji dua alat kontrasepsi hormonal oral pada konferensi tahunan Endocrine Society di Atlanta, Georgia.
Kandidat obatnya yaitu dimethandrolone undecanoate (DMAU) dan 11 beta-methyl-19-nortestosterone-17 beta-dodecylcarbonate (MNTDC)—merupakan androgen progestogenik yang berpotensi menekan produksi sperma.
Menurut para peneliti, pil KB ini juga memiliki manfaat lain yaitu menjaga kesehatan otot, tulang, dan fungsi seksual.
- Kandidat kontrasepsi nonhormonal
Masih pada tahun 2022, para peneliti dari University of Minnesota mempresentasikan hasil penelitian awal pada hewan yang menguji kandidat kontrasepsi oral non hormonal pada pertemuan musim semi American Chemical Society.
Kandidat obat mereka, YCT529, bekerja dengan menargetkan reseptor asam retinoat alfa, yang berperan dalam pembentukan sperma.
Tim peneliti yang sama juga menyelidiki kandidat non hormonal potensial lainnya, yaitu EF-4-177, yang menargetkan cyclin-dependent kinase (CDK), sejenis protein yang terlibat dalam pengaturan siklus sel.
Dalam sebuah penelitian pada tikus, para peneliti menemukan bahwa EF-4-177 mampu berikatan dengan baik pada CDK yang disebut CDK2, yang terlibat dalam produksi sperma (The Journal of Medicinal Chemistry, 2023).
Kabar bahwa pernah dan sedang diadakannya penelitian tentang kontrasepsi baru bagi laki-laki menjadi angin segar bahwa mungkin ke depannya laki-laki bisa lebih mengambil bagian dalam hal pengendalian kelahiran.
Meskipun begitu, kemungkinan pil KB dan kontrasepsi baru lainnya bagi laki-laki belum bisa terwujud dalam waktu dekat. Alasannya, penelitian membutuhkan serangkaian uji klinis, belum lagi banyaknya prosedur untuk dapat memasarkan produk baru.