ilustrasi keratosis pilaris (pexels.com/Angela Roma)
Dilansir Healthline, kondisi kulit jinak ini disebabkan oleh penumpukan keratin, protein rambut, di pori-pori.
Pada keratosis pilaris, keratin rambut tubuh tersumbat di pori-pori, menghalangi pembukaan folikel rambut yang sedang tumbuh. Akibatnya, benjolan kecil terbentuk di tempat rambut seharusnya berada. Bila kamu mengorek benjolan, kamu mungkin akan melihat rambut kecil muncul.
Penyebab pasti penumpukan keratin ini tidak diketahui. Akan tetapi, para ahli menduga ada kaitannya dengan kondisi kulit seperti dermatitis atopik dan penyakit genetik.
Menambahkan dari Medscape, dari orang yang terkena keratosis pilaris, sekitar 50 sampai 70 persen memiliki kecenderungan genetik. Kondisi kulit kering tampaknya memperburuk penyakit ini. Keratosis pilaris lebih sering terjadi pada saudara kandung dan kembar.