Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Salah satu hal yang membuat COVID-19 sulit dipahami adalah serangannya yang berbeda-beda pada tiap orang. Ada yang tanpa gejala, sementara yang lainnya — bahkan pada orang yang sehat dan relatif muda — mengalami sakit parah atau bisa sampai meninggal. Melansir Harvard Health Publishing, ini mungkin ada hubungannya dengan interferon.
Studi terbaru menunjukkan bahwa hingga 14 persen orang-orang yang mengembangkang gejala COVID-19 parah memiliki respons interferon yang tidak adekuat. Pada beberapa orang, ini terjadi karena antibodinya secara keliru menyerang dan menetralkan interferon mereka. Pada beberapa orang lainnya memiliki mutasi genetik dan mencegah tubuh memproduksi cukup jenis interferon tertentu.
Alasan penting lainnya tentang perbedaan tingkat keparahan penyakit COVID-19 juga berhubungan dengan sistem kekebalan. Bila sistem kekebalan tidak mati setelah virus dikendalikan, itu bisa menjadi overdriver. Akibatnya, terjadi respons peradangan yang intens dan meluas yang merusak jaringan di seluruh tubuh. Ini sering disebut sebagai badai sitokin.
Melansir CDC, baik flu biasa maupun COVID-19, 1 hari atau lebih bisa berlalu antara seseorang yang terinfeksi dan ketika dia mulai mengalami gejala.
Pada COVID-19, butuh waktu lebih lama untuk mengembangkan gejala dibandingkan jika mereka terserang flu.
Pada flu, biasanya gejala akan muncul 1-4 hari setelah infeksi. Sementara pada COVID-19, biasanya seseorang akan mengembangkan gejala 5 hari setelah terinfeksi, tetapi gejala bisa muncul paling cepat 2 hari setelah infeksi atau paling lambat 14 hari setelah infeksi, dan rentang waktunya bisa bervariasi.
Apakah gejala COVID-19 bisa memburuk dengan setelah beberapa hari sakit?
Gejala umumnya adalah demam, batuk kering, kelelahan, hilangnya kemampuan perasa, penciuman, dan nyeri tubuh. Pada beberapa orang, COVID-19 menyebabkan gejala lebih berat seperti demam tinggi, batuk parah, dan sesak napas yang sering menandakan pneumonia.
Seseorang mungkin memiliki gejala ringan selama seminggu, lalu memburuk dengan cepat. Bila ini terjadi, segera periksakan ke dokter, atau bila ada gejala seperti: sulit bernapas, nyeri atau tekanan persisten di dada, kebingungan atau ketidakmampuan untuk menyadarkan orang tersebut, serta bibir atau wajah kebiruan.