Kolik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan

Kolik atau colic adalah suatu kondisi ketika bayi menangis hingga berjam-jam lamanya dan sulit ditenangkan. Gejala biasanya muncul selama tiga sampai enam minggu pertama kehidupannya. Meski sering kali membuat orang tua khawatir, sebenarnya kondisi ini wajar dialami oleh bayi baru lahir.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa ulasan tentang penyebab, gejala, dan penanganan kolik pada bayi. Simak, ya, Bun!
1. Penyebab dan faktor risiko
Penyebab pasti kolik belum diketahui pasti. Mungkin ini merupakan akibat dari berbagai faktor. Sementara sejumlah penyebab telah dieksplorasi, sulit bagi para peneliti untuk menjelaskan semua fitur penting, seperti mengapa biasanya dimulai pada akhir bulan pertama kehidupan, bagaimana hal itu bervariasi di antara bayi, mengapa terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam sehari, dan mengapa kolik bisa hilang dengan sendirinya.
Beberapa faktor yang berkontribusi yang telah dieksplorasi meliputi:
- Sistem pencernaan bayi yang belum sepenuhnya berkembang.
- Ketidakseimbangan bakteri sehat di saluran pencernaan bayi.
- Alergi atau intoleransi makanan.
- Menyusu terlalu berlebihan ataupun terlalu sedikit, atau jarang serdawa.
- Bentuk awal migrain masa kanak-kanak.
- Stres atau kecemasan keluarga.
Faktor risiko kolik juga belum dipahami dengan baik. Penelitian belum menunjukkan perbedaan risiko ketika faktor-faktor berikut dipertimbangkan:
- Jenis kelamin bayi.
- Bayi yang diberi susu formula dan disusui.
- Bayi yang lahir dari ibu yang merokok selama kehamilan atau setelah melahirkan memiliki peningkatan risiko kolik.