Apabila kamu punya faktor risiko pradiabetes, bicarakan dengan dokter tentang memeriksakan gula darah secara teratur. Pemeriksaan pradiabetes ini penting karena kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala. Kamu dapat memilikinya selama bertahun-tahun dan tidak mengetahuinya.
Kamu juga bisa berisiko lebih tinggi mengalami pradiabetes karena:
- Usia (berusia 45 tahun atau lebih).
- Punya orang tua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 2.
- Etnis, seperti Ras Afrika-Amerika, Hispanik, penduduk asli Amerika, Asia-Amerika, atau Kepulauan Pasifik.
- Riwayat diabetes gestasional sebelumnya.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Obat-obatan tertentu, seperti steroid, antipsikotik tertentu, dan beberapa obat HIV.
- Kondisi hormonal, termasuk sindrom Cushing dan akromegali.
- Gangguan tidur, seperti sleep apnea.
Beberapa faktor risiko pradiabetes dapat dimodifikasi, artinya kamu bisa mengubahnya mulai sekarang dengan perubahan gaya hidup. Ini termasuk:
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Olahraga kurang dari tiga kali seminggu atau jarang atau tidak pernah olahraga.
- Tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi.
- Sindrom metabolik, kombinasi dari tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi dan ukuran pinggang yang besar.
- Merokok.
Apabila kamu didiagnosis pradiabetes, jangan berkecil hati, anggaplah kondisi ini sebagai persimpangan jalan. Jika kamu mengabaikannya, maka risiko untuk mengembangkan diabetes tipe 2 meningkat.
Turunkan berat badan dan lakukan olahraga secara teratur. Kamu bisa menurunkan 5 hingga 7 persen dari berat badan. Misalnya, jika berat badanmu 90 kilogram (kg), menurunkan 4,6 hingga 6 kg bisa berdampak baik bagi kesehatan. Rekomendasi durasi olahraga adalah 30 menit per hari, lima kali seminggu, dengan total 150 menit setiap minggu. Kamu bisa rutin jalan kaki atau lakukan jenis olahraga yang kamu suka.
Pradiabetes adalah kondisi nyata yang umum. Kabar baiknya, kondisi ini reversibel. Segera lakukan perubahan gaya hidup agar gula darah terkendali dan kamu terhindar dari diabetes tipe 2 dan berbagai komplikasinya.