ilustrasi hiperpigmentasi gingiva (northlandprosthodontics.co.nz/)
Tidak selalu ditemukan pada perokok, ternyata hiperpigmentasi gingiva juga bisa ditemukan pada kondisi gusi normal, lo. Pewarnaan pada gusi ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti jumlah dan ukuran pembuluh darah, tebal epitelium, tingkat keratinisasi, dan kuantitas pigmen.
Sebuah laporan dalam Makassar Dental Journal tahun 2015 menyatakan bahwa pigmentasi melanin pada gusi dapat bervariasi dari terang ke gelap cokelat atau hitam, tergantung jumlah dan distribusi melanin dalam jaringan. Tingginya kadar melanin pada gusi juga dapat ditemukan pada beberapa ras, seperti Afrika dan Asia Timur.
Kondisi hiperpigmentasi gingiva ini tidak menimbulkan masalah seperti rasa sakit. Namun, beberapa penderitanya sering kali mengeluhkan masalah estetika. Tentu saja, dalam bidang kedokteran gigi masalah ini juga bisa diatasi. Klinisi akan merekomendasikan beberapa tindakan untuk depigmentasi gingiva, seperti gingivektomi, yang bisa dilakukan dalam beberapa teknik disertai gingivoplasti.
Nah, itu tadi beberapa variasi normal di rongga mulut kita yang tidak perlu kamu khawatirkan. Sekilas beberapa kondisi tersebut mungkin terlihat abnormal, tetapi selama tidak menimbulkan keluhan, kamu tak perlu cemas.
Tetap jagalah kesehatan dan kebersihan rongga mulut agar kamu terhindar dari berbagai penyakit mulut. Jangan lupa untuk rutin menyikat gigi dua kali sehari, bersihkan gigi dengan benang gigi setidaknya sekali sehari, serta kontrol rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali, ya!