Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi telur (unsplash.com/Louis Hansel)
ilustrasi telur (unsplash.com/Louis Hansel)

Intinya sih...

  • Burung liar dapat membawa virus flu burung. Virus flu burung juga dapat dengan mudah menular dari burung liar ke unggas, seperti ayam.
  • Flu burung tidak menular melalui konsumsi daging unggas atau telur yang dimasak sampai matang, melainkan melalui kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi atau mati.

Kamu mungkin memperhatikan pemberitaan mengenai flu burung akhir-akhir ini. Flu burung, atau H5N1, adalah jenis virus influenza yang terutama menginfeksi burung. Namun, virus ini juga dapat menyebar ke manusia melalui kontak dekat dengan burung atau ternak yang terinfeksi, serta melalui paparan permukaan yang terkontaminasi.

Beberapa orang bertanya-tanya, apakah bisa tertular flu burung dari konsumsi daging unggas dan telur? Baca terus untuk tahu jawabannya.

1. Flu burung

ilustrasi burung (pexels.com/John Bywaters)

Burung liar dapat membawa virus flu burung. Virus flu burung juga dapat dengan mudah menular dari burung liar ke unggas, seperti ayam. Sebagian burung liar yang terinfeksi virus flu burung tidak terlihat sakit. Akan tetapi, unggas seperti ayam yang terinfeksi flu burung bisa mengalami sakit yang lebih berat dan mati.

Burung air merupakan inang alami utama bagi sebagian besar subtipe virus influenza A. Sebagian besar menimbulkan infeksi tanpa gejala atau infeksi ringan pada unggas, dimana gejala yang muncul tergantung dari sifat virus.

Virus yang menyebabkan penyakit parah pada unggas dan tingkat kematian yang tinggi disebut highly pathogenic avian influenza (HPAI). Sebaliknya, virus yang menyebabkan penyakit yang lebih ringan pada unggas disebut low pathogenic avian influenza (LPAI).

2. Apakah konsumsi daging dan telur unggas bisa terinfeksi flu burung?

ilustrasi telur (unsplash.com/Mustafa Bashari)

Telur aman untuk dimakan. Kemungkinan telur terpapar flu burung rendah, terutama jika dibeli di pasar ritel. Ini karena prosedur pengemasan dan penyimpanan yang tepat secara signifikan mengurangi risiko kontaminasi.

Selain itu, memasak telur pada suhu yang tepat juga akan mencegah risiko flu burung dan penyakit bawaan makanan lainnya, termasuk infeksi Salmonella. Jika memasak telur mentah di atas kompor, suhu memasak yang aman adalah 63 Celcius.

Ayam juga umumnya aman untuk dimakan seperti biasa. Prosedur penanganan dan keamanan makanan yang tepat harus diikuti setiap kali memasak—dengan menjaga tangan dan area dapur tetap bersih, kamu dapat membantu mencegah penyebaran patogen yang mungkin terbawa oleh daging mentah atau produk unggas.

Meskipun tidak disarankan untuk mencuci ayam sebelum memasaknya, tetapi memastikan daging ayam dimasak hingga suhu internal 74 derajat Celcius adalah tindakan pencegahan terbaik terhadap keracunan makanan atau penyakit. Termometer daging bisa membantu kamu untuk tujuan ini.

Bagaimana dengan susu?

Sangat kecil kemungkinan seseorang tertular flu burung dari susu, ini berkat pasteurisasi.

Pasteurisasi adalah proses susu mentah dan produk berbasis susu dipanaskan pada suhu tinggi untuk membunuh kuman berbahaya, termasuk virus dan bakteri. Biasanya, susu dipanaskan hingga 72 derajat Celcius selama minimal 15 detik, lalu didinginkan dengan cepat.

Dalam sebuah studi pada Mei 2024, para peneliti memanaskan sampel susu hingga 72 derajat Celcius selama 15 detik. Ini secara drastis mengurangi virus flu burung dalam sampel, meskipun tidak menghilangkannya sepenuhnya.

Sebuah studi lanjutan pada Juni 2024 menemukan penurunan virus yang signifikan setelah hanya 5 detik pada suhu 72 derajat Celcius. Namun, bahkan setelah 20 detik, sejumlah kecil virus aktif tetap ada.

Meskipun temuan ini bermanfaat, tetapi temuan ini tidak sepenuhnya mencerminkan pasteurisasi di dunia nyata. Pengaturan laboratorium tidak dapat sepenuhnya meniru metode pasteurisasi komersial.

Di sinilah penelitian pada bulan Juli 2024 berperan. Para peneliti menganalisis 297 sampel susu pasteurisasi grade A dari 132 pengolah di 38 negara bagian Amerika Serikat. Mereka menemukan jejak materi genetik virus pada 20,2 persen sampel, tetapi tidak ada virus yang aktif dan menular. Dengan kata lain, proses pasteurisasi bekerja secara efektif untuk membunuh virus flu burung.

Intinya, produk susu komersial aman untuk diminum. Pasteurisasi sangat ampuh untuk membunuh virus flu burung dan kuman berbahaya lainnya, jadi tidak perlu khawatir dengan susu.

Akan tetapi, ada risiko jika kamu mengonsumsi susu mentah yang tidak dipasteurisasi. Misalnya, studi pada Mei 2024 menemukan bahwa tikus menjadi sakit setelah mengonsumsi sampel susu mentah yang mengandung flu burung.

Ada penelitian terbatas tentang apakah flu burung dapat ditularkan ke manusia melalui produk susu mentah. Namun, para ahli merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi susu mentah secara umum. Itu karena produk susu mentah dapat membuat kamu terpapar kuman berbahaya lainnya, seperti:

  • Listeria.
  • Salmonella.
  • Campylobacter.
  • E. coli.
  • Brucella.
  • Cryptosporidium.

3. Pentingnya mengolah makanan dengan benar

ilustrasi memasak ayam sampai matang (pexels.com/e2ghost)

Memasak unggas, telur, dan produk hewani lainnya pada suhu yang sesuai dan mencegah kontaminasi silang antara bahan pangan mentah dan matang merupakan kunci utama dalam mencegah bahaya dari mengonsumsi makanan.

Beberapa hal yang perlu dilakukan saat mengolah makanan, antara lain:

  • Mencuci tangan menggunakan sabun minimal 20 detik sebelum dan sesudah menyiapkan daging unggas dan telur mentah.
  • Mencegah kontaminasi silang dengan cara menjauhkan daging unggas dan telur mentah dari makanan lainnya.
  • Mencuci telenan, pisau, dan meja dapur setelah memotong daging mentah.
  • Memastikan makanan yang dimasak benar-benar matang untuk membunuh kuman penyebab penyakit yang mungkin ikut terbawa, termasuk virus flu burung.

4. Bagaimana penularannya?

ilustrasi ayam (pexels.com/Alexas Fotos)

Flu burung tidak menular melalui konsumsi daging unggas atau telur yang dimasak sampai matang, melainkan melalui kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi atau mati. Terdapat laporan infeksi flu burung pada manusia, tetapi kasusnya jarang terjadi. Risiko penularan flu burung ke manusia hingga saat ini dinilai rendah pada populasi umum.

Pasar yang menjual burung atau unggas hidup juga bisa menjadi sumber penularan flu burung. Oleh sebab itu, jika memungkinkan menghindari mengunjungi pasar tersebut jika bepergian ke negara yang sedang dilanda wabah flu burung.

5. Virus bisa terdapat di air liur, lendir, dan kotoran unggas

ilustrasi peternakan ayam (pexels.com/cottonbro studio)

Unggas yang terinfeksi akan mengeluarkan virus flu burung di air liur, lendir, dan kotorannya. Meski jarang terjadi, seseorang dapat terinfeksi ketika cukup banyak virus yang terhirup atau masuk ke mata, mulut, atau hidung.

Infeksi flu burung paling sering terjadi ketika seseorang kontak dekat atau kontak dalam jangka waktu lama, serta tanpa memakai pelindung seperti sarung tangan atau pelindung lainnya dengan unggas yang terinfeksi.

Selain itu, penularan juga dapat terjadi jika menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus, kemudian menyentuh mata, mulut, dan hidung tanpa mencuci tangan.

Tidak ada bukti virus flu burung menular ke manusia melalui makanan daging unggas atau telur yang disiapkan dengan baik. Daging unggas dan telur yang disiapkan dan dimasak dengan benar aman untuk dikonsumsi. Jadi, jangan takut makan daging unggas atau telur selama dimasak dan disiapkan dengan benar, ya.

Referensi

"Facts about avian influenza in humans." European Centre for Disease Prevention and Control. Diakses Januari 2025.
"Frequently Asked Questions about Avian Influenza (Bird Flu)" Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Januari 2025.
"Influenza (Avian and other zoonotic)". World Health Organization. Diakses Januari 2025.
"USDA Questions and Answers: Food Safety and Avian Influenza (PDF)" USDA. Diakses Januari 2025.
"Questions and Answers Regarding the Safety of Eggs During Highly Pathogenic Avian Influenza Outbreaks." FDA. Diakses Januari 2025.
"Key Temperatures for Egg Safety in Food Service Operations and Retail Food Stores." FDA. Diakses Januari 2025.
Bird Flu. National Health Service. Diakses Januari 2025.
Lizheng Guan et al., “Cow’s Milk Containing Avian Influenza A(H5N1) Virus — Heat Inactivation and Infectivity in Mice,” New England Journal of Medicine 391, no. 1 (May 24, 2024): 87–90, https://doi.org/10.1056/nejmc2405495.
Franziska Kaiser et al., “Inactivation of Avian Influenza A(H5N1) Virus in Raw Milk at 63°C and 72°C,” New England Journal of Medicine 391, no. 1 (June 14, 2024): 90–92, https://doi.org/10.1056/nejmc2405488.
Erica Spackman et al., “Characterization of highly pathogenic avian influenza virus in retail dairy products in the US,” Journal of Virology 98, no. 7 (July 3, 2024), https://doi.org/10.1128/jvi.00881-24.
"Can You Get the Bird Flu Virus by Drinking Dairy Milk?" Healthline. Diakses Januari 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team