Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Kita Bisa Terinfeksi Flu Burung?

ilustrasi peternakan ayam (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi peternakan ayam (pexels.com/cottonbro studio)

Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Akhir-akhir ini, flu burung kembali menjadi perhatian. Sebab, virus diduga telah beradaptasi sehingga tidak hanya menginfeksi kelompok burung, melainkan juga menginfeksi beberapa hewan mamalia. Oleh sebab itu, kemampuan virus yang bisa menginfeksi hewan mamalia membuat khawatir para pakar. 

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) beberapa waktu lalu mengeluarkan surat edaran setelah ditemukannya unggas yang terinfeksi flu burung. Sebenarnya, apakah manusia bisa terinfeksi flu burung? Berikut pembahasannya!

1. Flu burung

ilustrasi ayam (pexels.com/Italo Melo)
ilustrasi ayam (pexels.com/Italo Melo)

Flu burung disebabkan oleh virus avian influenza tipe A yang biasanya menginfeksi burung. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan bahwa virus tersebut menyebar di antara burung liar di seluruh dunia dan dapat menginfeksi unggas peliharaan dan spesies burung lainnya.

Menambahkan penjelasan laman World Organisation for Animal Health, strain virus avian influenza secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan tingkat keparahan penyakit pada unggas, yaitu low pathogenicity avian influenza (LPAI) dan high pathogenicity avian influenza (HPAI).

LPAI menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala pada unggas, sementara HPAI dapat menimbulkan gejala berat dan tingkat kematian tinggi pada unggas.

2. Apakah kita bisa terinfeksi flu burung?

ilustrasi ayam (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi ayam (pexels.com/cottonbro studio)

Pada umumnya, infeksi flu burung menular di antara unggas. Meski begitu, flu burung juga dapat mengifeksi manusia, walau kasusnya relatif jarang. CDC menyebutkan bahwa infeksi flu burung pada manusia telah terjadi secara sporadis.

Terdapat enam subtipe virus flu burung yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pernapasan akut pada manusia, seperti virus H3, H5, H6, H7, H9, dan H10.

Dari semua subtipe tersebut, virus H5N1 dan H7N9 merupakan penyebab sebagian besar infeksi pada manusia. Mengutip penjelasan WebMD, H5N1 merupakan salah satu strain paling mematikan pada manusia.

3. Cara penularan

ilustrasi memberi pakan ayam (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)
ilustrasi memberi pakan ayam (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Infeksi flu burung yang terjadi pada manusia paling sering terjadi karena kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi tanpa mengenakan pelindung diri. Infeksi secara langsung dapat terjadi akibat paparan dari air liur, lendir, atau kotoran burung yang terinfeksi.

Infeksi pada manusia dapat terjadi apabila seseorang menghirup virus yang berada di udara. Selain itu, seseorang juga dapat terinfeksi apabila menyentuh permukaan benda yang mengandung virus, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulutnya.

WebMD menyebutkan, saat wabah tahun 2014, beberapa orang terinfeksi H5N1 setelah membersihkan unggas yang terinfeksi. Ada pula laporan di China terkait penularan flu burung yang terjadi setelah menghirup aerosol di pasar unggas hidup. Ada juga kemungkinan seseorang terinfeksi karena berenang atau mandi di air yang terkontaminasi kotoran burung yang terinfeksi.

4. Tingkat keparahan pada manusia bervariasi

ilustrasi perawatan di rumah sakit (unsplash.com/Hiroshi Tsubono)
ilustrasi perawatan di rumah sakit (unsplash.com/Hiroshi Tsubono)

Menurut CDC, tingkat keparahan flu burung pada manusia bervariasi, mulai dari tanpa gejala, gejala ringan, hingga penyakit yang lebih berat. Misalnya, virus avian influenza A(H5N1) telah dilaporkan dapat menyebabkan pneumonia berat pada manusia dan tingkat kematiannya lebih dari 50 persen kasus.

Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus flu burung yang baru-baru ini diidentifikasi tidak mudah menular antarmanusia. Namun, virus tersebut dapat menyebabkan penyakit yang berat pada manusia dan berpotensi bermutasi sehingga bisa menular dari satu orang ke orang lainnya.

5. Pencegahan

ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Burst)
ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Burst)

Pencegahan utama yang paling baik yaitu menghindari kontak langsung dengan burung liar, jika memungkinkan. Sebab, burung liar bisa saja tidak menunjukkan gejala meski terinfeksi virus flu burung.

Sementara itu, orang-orang yang sifat pekerjaannya mengharuskan kontak dengan burung juga perlu waspada dan melakukan langkah pencegahan. Penting untuk mengenakan alat pelindung diri jika kontak dengan unggas yang terlihat sakit atau mati.

Selain itu, penting juga untuk tidak menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi air liur, lendir, atau kotoran burung liar atau burung peliharaan.

Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah menyentuh burung juga penting dilakukan untuk mencegah penularan flu burung. 

Flu burung bisa menular ke manusia, tetapi kasusnya jarang terjadi. Sebagian besar infeksi yang terjadi pada manusia karena kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi tanpa mengenakan pelindung diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us

Latest in Health

See More

Operasi Hemoroidektomi: Bisa Hilangkan Wasir Selamanya?

16 Okt 2025, 23:51 WIBHealth