ilustrasi stres karena pekerjaan (pexels.com/energepic.com)
Hormon dopamin dikenal juga sebagai hormon kebahagiaan atau kesenangan. Itulah mengapa orang yang terlihat muram dan lesu langsung dikategorikan sebagai orang yang kekurangan hormon dopamin. Faktanya, kondisi demikian memang tidak sepenuhnya salah.
Ketika seseorang dihadapi dengan kondisi pemicu stres secara terus-menerus, dapat membuat hormon dopamin yang diproduksi menjadi berkurang. Alasan-alasan seperti kesulitan keuangan, masalah hubungan asmara, stres di tempat kerja, dan banyak hal lainnya ikut memengaruhi produksi dopamin dalam otak. Oleh karena itu, kendalikan stres dengan baik agar tidak berdampak pada produksi hormon dopamin.
Hormon dopamin berperan penting dalam fungsi otak. Meski jumlahnya tidak banyak, nyatanya kekurangan hormon ini berdampak buruk bagi kelangsungan kehidupan kita. Jaga dan kendalikan produksi dopamin dengan berolahraga, makan makanan sehat, tidur cukup dan jauhi hal-hal yang dapat membuat stres berlebihan.