ilustrasi pengobatan kutu air dengan salep (healthgrades.com)
Dokter umumnya bisa mendiagnosis tinea pedis hanya dengan melihatnya di kaki pasien. Beberapa jenisnya tampak seperti kulit kering atau dermatitis. Untuk membantu mengonfirmasi diagnosis dan mengesampingkan kemungkinan penyebab lainnya, dokter mungkin akan mengerok kulit di area yang terdampak dan sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium.
Bila terkonfirmasi itu adalah kutu air, gejala yang ringan bisa diobati dengan obat antijamur yang dijual bebas, baik berupa salep, krim, bedak, atau obat semprot.
Bila dengan obat-obatan di atas tidak berhasil, biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur yang lebih kuat. Untuk infeksi yang lebih parah, mungkin perlu obat antijamur oral atau yang diminum.
Di samping penggunaan obat-obatan, ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala atau mencegah kambuhnya kutu air, seperti:
- Menjaga kaki tetap kering, terutama di sela jari kaki.
- Mengganti kaus kaki secara rutin.
- Menggunakan sepatu yang ringan, nyaman dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Menggunakan sepatu alternatif atau mengganti sepatu yang dipakai setiap harinya agar memiliki waktu untuk mengeringkan sepatu setelah digunakan.
- Menggunakan alas kaki saat berada di tempat umum.
- Merawat kaki dengan menggunakan obat antijamur serta usahakan untuk tidak menggaruk kaki yang gatal.
- Tidak menggunakan sepatu secara bergantian dengan orang lain.
Apabila tidak ditangani, kutu air bisa menyebar ke area tubuh lainnya, seperti tangan, kuku, bahkan selangkangan. Untuk itulah, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan tubuh. Jika mengalami gejala yang mengarah ke penyakit kulit ini, sebaiknya periksakan ke dokter agar segera mendapat pengobatan yang tepat.