Saat tubuh manusia bersentuhan langsung dengan sumber listrik, ini akan menyebabkan arus melewatinya dan menghasilkan sengatan listrik. Sengatan listrik bisa menyebabkan bahaya, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga cedera serius, tergantung pada tegangan arus dan lamanya kontak.
Orang dewasa tentunya sudah sadar akan bahaya sengatan listrik dan mampu menghindarinya, tetapi tidak dengan anak-anak. Anak-anak, utamanya balita, paling sering mengalami sengatan listrik. Sengatan listrik ini bisa terjadi saat mereka menggigiti kabel listrik atau memasukkan benda logam seperti garpu atau pisau ke stopkontak.
Risiko sengatan listrik pada anak sebenarnya dapat dihindari dengan menjauhkan anak dari jangkauan sumber listrik. Namun, sebagai orangtua, tidak ada salahnya jika kamu berjaga-jaga dan membekali diri dengan informasi soal bagaimana menangani anak yang tersengat listrik. Di sini, telah dirangkum informasi dari laman Baby Center dan Healthy Children bagaimana cara menangani anak yang tersetrum listrik.