Layanan Farmasi Jarak Jauh, Apakah Menjanjikan di Masa Depan?

Perubahan era revolusi industri 4.0 ditandai dengan digitalisasi pada industri dan penggunaan teknologi tingkat tinggi mulai tahun 2011. Ini merupakan isi laporan berjudul "Industry 4.0 Concept: Background and Overview" yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Interactive Mobile Technologies tahun 2017.
Disebutkan juga bahwa sudah ada beberapa negara yang mengembangkan teknologi 5.0, serta fasilitas kesehatan juga mengalami perubahan. Di antara perubahan itu berkaitan dengan layanan kesehatan jarak jauh dengan bantuan teknologi, atau disebut juga dengan telefarmasi.
Federasi Farmasi Internasional (FIP) merilis artikel pada Mei 2019 berjudul Telepharmacy What We Know so Far. Pada rilis media tersebut, FIP menuliskan tentang pelayanan farmasi melalui jaringan di Amerika Serikat (AS) dan Denmark.
Ditambah dengan kondisi pandemi COVID-19 yang membuat banyak orang lebih banyak tinggal di rumah demi memutus rantai penularan akibat virus corona SARS-CoV-2 tersebut, memungkinkan peluang terjadinya perubahan pada layanan kesehatan, yaitu telefarmasi.
1. Apa itu telefarmasi?
Menurut keterangan dari National Association of Boards of Pharmacy Australia (NABPA), telefarmasi adalah suatu ketentuan dari pelayanan farmasi melalui penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi kepada pasien dalam jarak jauh (tidak memerlukan tatap muka).
Menurut laporan berjudul "Telepharmacy Services: Present Status and Future Perspectives: A Review" dalam jurnal Medicina (Kaunas) tahun 2019, telefarmasi adalah bentuk pelayanan kefarmasian yang mana farmasi dan pasien tidak berada di tempat yang sama dan dapat saling berinteraksi dengan fasilitas teknologi dan informasi.