Mengutip dari akun Instagram @kemenkes_ri, sebanyak 23.347 orang Indonesia terkena sifilis. Namun, tidak semuanya karena faktor gaya hidup.
Sifilis sangat mudah menular saat berada pada tahap awal, yaitu tahap primer dan sekunder. Pada awal tahap laten, penyakit ini juga masih bisa menular.
Penularan paling sering terjadi lewat hubungan seksual. Dalam sekali hubungan seksual dengan orang yang sedang berada pada tahap awal sifilis, risiko tertular sekitar sepertiga atau 1 dari 3 orang. Bakteri penyebab sifilis masuk ke tubuh melalui selaput lendir (seperti di vagina, penis, atau mulut) atau melalui luka di kulit. Sifilis bisa juga menyebar lewat menyuntikkan obat-obatan dengan jarum yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi. Dalam hitungan jam, bakteri ini menyebar ke kelenjar getah bening terdekat dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah.
Selain dari hubungan seksual, sifilis juga bisa menular dari ibu ke janin saat hamil. Ini bisa menyebabkan cacat lahir atau masalah kesehatan serius pada bayi.
Kadang-kadang, seseorang juga bisa tertular sifilis melalui kontak langsung dengan luka atau ruam sifilis di kulit orang yang terinfeksi. Akan tetapi, bakteri sifilis tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia, jadi penyakit ini tidak menular lewat benda-benda seperti dudukan toilet atau gagang pintu yang disentuh oleh orang yang terinfeksi.
Sifilis yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kebutaan dan kerusakan pada otak, jantung, mata hingga sistem saraf.