Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Lebih Lama Sembuh?

Ternyata begini penjelasannya secara medis

Masalah kencing manis atau diabetes di Indonesia rasanya tidak kunjung usai. Berdasarkan rilis data dari Kementrian Kesehataan RI tahun 2020 silam, ada lebih dari 100 juta orang Indonesia yang mengidap diabetes. Bahkan pada tahun 2019, Indonesia menjadi negara dengan penderita diabetes terbanyak ketujuh di dunia.

Ada banyak kelainan yang bisa dihadapi oleh seorang penderita diabetes. Salah satunya adalah masalah luka di kulit. Penderita diabetes sendiri sering mengalami luka yang tidak kunjung sembuh. Karena lukanya tidak kunjung 'kering', orang awam sering menyebutnya sebagai penyakit 'diabetes basah'

Pertanyaannya, apakah fenomena 'diabetes basah' ini benar-benar disebabkan oleh proses penyakit diabetes itu sendiri, atau mungkin dipengaruhi oleh faktor lainnya?

1. Apakah benar laju penyembuhan luka akan berbeda?

Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Lebih Lama Sembuh?ilustrasi mengecek kadar gula darah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dalam artikel Medical News Today di tahun 2022, luka pada pengidap diabetes memang lebih sulit untuk sembuh. Kondisi gula darah tinggi ternyata mampu menghambat berbagai faktor yang mendukung penyembuhan luka. Tapi sebenarnya, istilah diabetes 'basah' sendiri tidak termasuk istilah standar dalam dunia kedokteran.

Sebelumnya di tahun 2019, Journal of Diabetes Research pernah merilis studi tentang durasi penyembuhan luka bagi pengidap diabetes. Hasilnya, rata-rata pengidap diabetes membutuhkan waktu enam bulan untuk sembuh sempurna. Padahal menurut Healthline, luka pada orang sehat hanya membutuhkan waktu 6-8 minggu hingga sembuh.

2. Bisa berujung pada pembusukan atau gangren

Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Lebih Lama Sembuh?ilustrasi mengganti perban luka (freepik.com/rawpixel.com)

Masih dilansir Medical News Today,  luka pada diabetes juga sering mengundang kuman infeksi. Infeksi awalnya dimulai dari jaringan permukaan kulit, namun bisa menyebar ke lapisan otot dan tulang di bawahnya. Bila terus berlanjut, jaringan tubuh akan membusuk, atau biasa disebut sebagai 'gangren'

Bila sudah terjadi gangren, maka jaringan kulit akan menghitam akibat kekurangan suplai darah. Jaringan mati ini akan menjadi tempat potensial untuk infeksi kuman. Apalagi pada penderita diabetes, terdapat banyak sekali gula di dalam darahnya. Tumpukan gula ini justru akan memberi nutrisi bagi kuman juga.

Baca Juga: 5 Gejala Diabetes yang Jarang Disadari, Segera Periksakan ke Dokter

3. Penderitanya terkadang tidak sadar kalau dirinya mengalami luka

Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Lebih Lama Sembuh?gangguan saraf pada penderita kencing manis (unsplash.com/Imani Bahati)

Salah satu gejala yang umum dari penyakit diabetes adalah baal atau kesemutan pada saraf. Berdasarkan penjelasan dari International Journal of Molecular Sciences, timbunan gula di darah dapat menghambat kerja saraf. Gula darah tinggi juga akan memicu produksi senyawa oksidatif, yang dapat merusak saraf.

Masalahnya karena terasa baal, mereka sering tidak sadar jika di permukaan kulit mereka terdapat luka. Akibatnya, luka itu akan dibiarkan terbuka dan seringkali baru ditangani setelah kondisinya sudah sedemikian parah.

4. Disebabkan adanya gangguan aliran darah

Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Lebih Lama Sembuh?mengukur tekanan darah (unsplash.com/Mudif Majnun)

Tidak cukup sampai di situ, ternyata kadar gula tinggi juga dapat menghambat aliran darah. Dalam jurnal berjudul "Neuropathy and Diabetic Foot Syndrome", kondisi gula darah tinggi akan menyebabkan kerusakan di lapisan dalam pembuluh darah. Jika pembuluh darah terganggu, maka aliran darah yang ada di dalamnya pun ikut terganggu.

Padahal, aliran darah sangat diperlukan untuk mengirimkan nutrisi dan sel-sel imun untuk regenerasi kulit di area yang terluka. Hambatan nutrisi dan sel imun inilah yang membuat jaringan kulit pada pengidap diabetes lebih lama untuk sembuh.

5. Kondisi gula yang berlebih juga menghambat sel imun

Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Lebih Lama Sembuh?ilustrasi sel imun tubuh (freepik.com/wirestock)

Ketika terjadi luka, darah akan mengirimkan nutrisi, oksigen hingga sel-sel imun untuk mendukung proses penyembuhan. Salah satu sel imun yang berperan penting dalam penyembuhan luka adalah makrofag. Sel satu ini dapat merangsang proses regenerasi jaringan yang rusak dan 'memakan' sisa jaringan mati.

Sedangkan menurut jurnal Current Diabetic Reviews di tahun 2020, penderita kencing manis, terjadi gangguan pada fungsi makrofag. Akibatnya, proses regenerasi jaringan pun lebih lama untuk dimulai. Selain itu, aliran darah yang  pada pengidap kencing manis juga akan memperlambat perjalanan sel imun sampai ke lokasi luka.

6. Penanganan luka pada pengidap diabetes harus lebih diperhatikan

Mengapa Luka pada Penderita Diabetes Lebih Lama Sembuh?ilustrasi perban untuk membalut luka (pixabay.com/HeungSoon)

Intinya, penyembuhan luka pada pengidap diabetes tidak boleh dianggap sepele. Meski berawal dari luka berukuran kecil, kemampuan regenerasi jaringan tubuh mereka pun tidak seoptimal orang normal.

Menurut laman Healthline, beberapa tips untuk merawat luka pada kasus diabetes adalah sebagai berikut :

  • Rutin mencuci kaki hingga bersih dan keringkan secara menyeluruh
  • Hindari berjalan tanpa alas kaki
  • Jangan mengenakan sepatu yang terlalu ketat
  • Potong kuku kaki sesuai arahnya
  • Oleskan pelembap pada kulit kaki

Bila sudah terjadi luka, mau tidak mau pengidapnya harus rutin kontrol dan mengganti perbannya jika sudah basah. Bahkan pada kasus gangren, dokter mungkin saja harus mengamputasi kaki supaya tidak menyebar sampai bagian atas tubuh.

Sebenarnya dua kunci utama untuk mencegah luka pada diabetes, yaitu mengontrol kadar gula darah sampai batas normal dan menjaga kebersihan kulit di permukaan. Dengan menjalani dua kiat tersebut, seharusnya risiko terjadinya luka pun menjadi lebih kecil.

Baca Juga: 7 Perawatan Kaki untuk Orang dengan Diabetes, Cegah Komplikasi Serius

Leonaldo Lukito Photo Verified Writer Leonaldo Lukito

Berbagi Pikiran dan Rasa melalui Padanan Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya