5 Fakta Mematikan Malaria, Korbannya Mencapai Jutaan!

Ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu!

Malaria mungkin bukan penyakit yang asing di telinga orang Indonesia. Meski gak sepopuler seperti demam berdarah, kasus malaria di Indonesia jauh lebih banyak daripada kasus demam berdarah. Dilansir CDC, malaria biasanya ditandai dengan beragam gejala, seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan. Sayangnya, gejala awal yang ringan kadang membuat orang jadi gak waspada dan hanya menganggapnya sebagai penyakit biasa.

Bicara soal malaria, sekarang ini malaria memakan banyak korban. Namun, siapa sangka kalau penyakit ini ternyata sudah ada dan menjangkiti banyak orang sejak ribuan tahun yang lalu. Berikut beberapa fakta mematikan seputar malaria yang perlu kamu ketahui!

 

1. Kasus pertama malaria terjadi ribuan tahun yang lalu

5 Fakta Mematikan Malaria, Korbannya Mencapai Jutaan!gambar nyamuk Anopheles betina (commons.m.wikimedia.org/Centers for Disease Control and Prevention)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, malaria memang menjangkit jutaan orang di seluruh dunia saat ini. Namun, hanya karena korbannya banyak ditemukan pada masa sekarang, bukan berarti penyakit ini juga baru bagi manusia. Dilansir National Library of Medicine, faktanya malaria sudah menjadi musuh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

Melalui artefaknya, bangsa Mesopotamia menuliskan tentang demam periodik yang menyebabkan kematian pada tahun 2000 SM. Sama seperti bangsa Mesopotamia, orang China Kuno juga mengabarkan tentang penyakit demam dan pembesaran limpa pada kitab medis Nei Ching yang mereka tulis pada tahun 270 SM. Orang-orang kuno ini memang gak menyebut penyakit ini malaria. Namun, berdasarkan gejalanya, para peneliti sepakat bahwa itu adalah penyakit malaria yang sama seperti yang kita hadapi saat ini.

2. Malaria berasal dari Bahasa Italia

5 Fakta Mematikan Malaria, Korbannya Mencapai Jutaan!gambar rawa-rawa berkabut (unsplash.com/Markus Spiske)

Orang-orang kuno memang mengenal malaria, tapi mereka gak tahu dengan pasti dari mana penyakit itu berasal. Dilansir Scientific American, alih-alih menyalahkan nyamuk seperti kita, orang Yunani, Romawi, dan Mesir Kuno justru beranggapan kalau malaria disebabkan oleh udara yang buruk di kawasan rawa. Nyatanya, kebanyakan orang yang terjangkit malaria saat itu memang tinggal dekat area rawa-rawa. Istilah malaria sendiri konon berasal dari bahasa Italia, yaitu mal'aria, yang berarti 'udara yang buruk'.

Baca Juga: 3 Perbedaan Malaria dan DBD, Mana yang Lebih Mematikan?

3. Malaria disebabkan oleh parasit, bukan nyamuk

5 Fakta Mematikan Malaria, Korbannya Mencapai Jutaan!gambar parasit Plasmodium (commons.m.wikimedia.org/Centers for Disease Control and Prevention)

Jika orang kuno menyalahkan kualitas udara yang buruk di area rawa-rawa, kebanyakan orang Indonesia justru percaya kalau malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Dilansir Healthline, nyamuk Anopheles memang memiliki peran yang cukup penting, Namun, mereka hanya "bertugas" untuk menyebarkan penyakit ini kepada manusia.

Malaria sebetulnya disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menginfeksi nyamuk Anopheles betina. Ketika seekor nyamuk yang terinfeksi menggigit manusia, parasit yang ada di nyamuk tersebut secara otomatis akan berpindah ke tubuh manusia dan menyebabkan sejumlah gejala dalam waktu 10—15 hari. Melalui aliran darah, parasit kemudian memasuki hati, menginfeksi sel darah merah, lantas berkembang biak jadi lebih banyak. Terakhir, parasit akan membuat sel darah merah pecah dalam waktu 2 sampai 3 hari.

4. Setiap tahun, ratusan ribu orang meninggal dunia karena malaria

5 Fakta Mematikan Malaria, Korbannya Mencapai Jutaan!gambar mesin monitor detak jantung (unsplash.com/Jair Lázaro)

Sama seperti DBD, kasus malaria lebih banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, tempat nyamuk Anopheles dan parasit Plasmodium bisa berkembang biak. Dilansir World Health Organization, terdapat 249 juta kasus Malaria di seluruh dunia pada 2022 lalu dengan jumlah kematian mencapai 608 ribu jiwa. Sejauh ini, negara-negara di Afrika masih menjadi penyumbang kasus malaria terbanyak.

Di Indonesia sendiri, malaria termasuk penyakit yang patut diwaspadai. Gimana gak, pada 2022 aja, terdapat 418.546 kasus malaria di seluruh Indonesia. Ngeri banget, kan?

5. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak

5 Fakta Mematikan Malaria, Korbannya Mencapai Jutaan!gambar anak-anak memakai kostum superhero (unsplash.com/Steven Libralon)

Malaria sebenarnya gak mengenal umur. Siapa pun yang terkena gigitan nyamuk Anopheles dan memiliki sistem imunitas yang rendah akan dengan mudah terjangkit penyakit ini. Meski begitu, ada beberapa kelompok yang dianggap paling rentan. Mereka adalah ibu hamil dan anak-anak.

Dilansir National Library of Medicine, sekitar 86 persen kasus kematian yang disebabkan oleh malaria terjadi pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Gak hanya itu, anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun juga merupakan kelompok yang paling berisiko terkena Malaria. Anak-anak lebih rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya sempurna terhadap infeksi tertentu.

Ibu hamil juga lebih rentan terkena malaria. Itu karena selama masa kehamilan, sistem kekebalan tubuh mereka menurun. Meski risikonya lebih rendah, ibu hamil harus hati-hati karena malaria bisa menular dari ibu ke bayi yang ada di dalam kandungannya.

Kasus malaria di Indonesia memang gak setinggi negara-negara Afrika. Meski begitu, kita harus tetap waspada terhadap penyakit ini. Jangan hanya karena gejala awalnya ringan, kamu jadi menyepelekan sakit yang kamu alami. Kapan pun kamu merasakan gejala seperti demam, kepala pusing, hingga diare, segera periksakan dirimu ke dokter!

Baca Juga: Apakah Malaria Mematikan? Ini Penjelasan dan Tingkat Kematiannya

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Instagram: @sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya