Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hati-Hati! Menggaruk Kulit Berlebihan Bisa Menyebabkan Likenifikasi 

default-image.png
Default Image IDN

Rasa gatal yang intens terkadang membuat kita terus menggaruk atau menggosok kulit. Namun, tahukah kamu bila menggaruk kulit terus-terusan atau berlebihan tidak menyelesaikan masalah, malah bisa menyebabkan kerusakan kulit?

Melansir Healthline, terus-menerus menggaruk atau menggosok kulit dalam waktu lama suatu area kulit bisa membuat sel-sel kulit tumbuh. Ini menyebabkan penebalan kulit dan munculnya tanda seperti retakan, keriput, atau sisik yang membuat kulit tampak kasar atau seperti kulit kayu.

Kondisi yang digambarkan di atas tadi disebut sebagai likenifikasi (lichenification). Seperti apa gejala, penyebab, dan pengobatannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Likenifikasi adalah area kulit yang menebal dan kasar akibat garukan atau kondisi medis tertentu

default-image.png
Default Image IDN

Likenifikasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan area kulit yang menebal, keras, dan kasar. Likenifikasi sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.

Likenifikasi primer merupakan akibat perilaku seperti menggaruk atau menggosok kulit terus-menerus. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai liken simpleks kronik (lichen simplex chronicus), yang juga dikenal sebagai neurodermatitis sirkumscripta, yaitu plak di permukaan kulit yang tampak kering dan bersisik.

Sementara itu, likenifikasi sekuder adalah akibat dari kondisi medis tertentu seperti:

  • Kulit kering atau xerosis
  • Eksem (dermatitis atopik)
  • Psoriasis
  • Psoriasiform dermatoses, sekelompok kelainan yang mirip dengan psoriasis
  • Pertumbuhan vegetatif
  • Eczematoid dermatitis infeksius
  • Porokeratosis
  • Pitiriasis rubra pilaris
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD), yang mungkin memerlukan menggaruk atau menggosok kulit dalam jangka waktu lama
  • Kecemasan parah

2. Bagaimana likenifikasi terjadi?

ncbi.nlm.nih.gov/S Bhimji MD

Likenifikasi dimulai dengan adanya hiperpigmentasi (perubahan warna kulit menjadi lebih gelap) pada permukaan kulit. Ini kemudian diikuti oleh munculnya papula kecil atau pseudopapula yang membuat tekstur kulit menjadi tampak “berkerikil” atau bergelombang.

Setelah itu, terjadi penebalan kulit atau indurasi pada lapisan dalam kulit, yang memberikan ciri khas tanda kulit yang berlebihan. Lesi kulit ini biasanya tak terlihat jelas, kecuali pada jenis likenifikasi sekunder tertentu.

Likenifikasi biasanya terjadi pada area yang mudah dijangkau. Seperti tengkuk, pergelangan tangan, tangan, lengan bawah, pinggang, skrotum, vulva, paha, tungkai bawah, punggung kaki, atau kelopak mata bawah.

3. Gejalanya bisa meliputi penebalan kulit dan hiperpigmentasi

pexels.com/Karolina Grabowska

Likenifikasi dicirikan dengan penebalan kulit, hiperpigmentasi, dan adanya garis-garis kulit yang berlebihan pada area kulit yang terkena. Beberapa gejala lain termasuk:

  • Bercak kulit yang gatal secara kronis
  • Kulit tebal dan kasar
  • Kulit bersisik, seperti kulit kayu
  • Bercak kulit terangkat atau bercak kulit yang merah atau gelap

4. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik gejala khas

ilustrasi gatal pada kulit (pixabay.com/Milesz)

Kondisi ini biasanya didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan gejala untuk mengetahui penyebab yang mendasari.

Jika dokter tidak yakin dengan penyebab likenifikasi, beberapa tes mungkin diperlukan, seperti biopsi kulit atau pemeriksaan neurologis.

5. Pengobatan untuk mengatasi likenifikasi

ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Perawatan likenifikasi biasanya difokuskan untuk mengobati gatal dan mengurangi intensitas garukan atau gesekan. Ini biasanya disesuaikan dengan penyebab terjadinya gangguan.

Beberapa obat seperti salep propionat flutikason, krim kortikosteroid, suntikan kortikosteroid di area yang terkena, obat alergi resep, antihistamin, atau obat anti kecemasan, biasanya digunakan untuk perawatan gejala.

Beberapa terapi termasuk terapi cahaya, psikoterapi, akupunktur, atau akupresur mungkin juga bisa bermanfaat.

Tak hanya itu, kamu juga bisa melakukan perawatan rumahan lainnya untuk mencegah likenifikasi semakin memburuk. Contohnya menggunakan sarung tangan saat tidur, menutup area kulit yang gatal, menjaga kuku tetap pendek, menggunakan kompres dingin dan basah, atau menghindari apa pun yang memicu rasa gatal, termasuk stres.

Itulah beberapa fakta tentang likenifikasi. Menggaruk kulit yang gatal memang bisa sedikit “melegakan” rasa gatal. Namun, menggaruknya secara berlebihan justru bisa menimbulkan masalah kulit baru. Sebaiknya hindari, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us