ilustrasi penanganan luka oleh tenaga medis profesional (pexels.com/RDNE Stock project)
Infeksi luka yang lebih parah perlu perhatian medis segera, terutama yang disertai gejala lain seperti demam, merasa tidak enak badan, atau keluar cairan dan garis-garis merah dari luka.
Biasanya dokter akan mengobati luka yang terinfeksi bakteri dengan antibiotik. Obat harus dihabiskan sesuai instruksi dokter untuk mencegah bakteri menjadi resistan terhadap obat tersebut.
Selain pembersihan, beberapa luka mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut. Jika lukanya besar atau dalam, dokter mungkin harus menggunakan jahitan untuk menutupnya. Luka yang lebih kecil sering kali bisa ditutup dengan lem atau selotip medis.
Jika luka mengandung jaringan yang mati atau kotor, dokter mungkin akan mengangkat jaringan tersebut melalui prosedur yang disebut debridemen. Debridemen seharusnya meningkatkan penyembuhan dan mencegah penyebaran infeksi.
Gigitan binatang atau luka dari benda kotor atau berkarat mungkin berisiko terkena tetanus dan perlu mendapatkan suntikan tetanus.
Tetanus adalah kondisi yang berpotensi fatal yang terjadi ketika bakteri tertentu masuk ke dalam tubuh dan melepaskan racun yang memengaruhi saraf. Gejala tetanus dapat berupa kejang otot yang menyakitkan, kekakuan otot rahang, dan demam.