ilustrasi mahasiswa berdiskusi santai (unsplash.com/Brooke Cagle)
Meskipun ego depletion terasa sangat mengkhawatirkan dan membuat kita takut untuk memilih tindakkan mana yang paling tepat agar kesehatan mental tetap terjaga, sebenarnya mengatasi penipisan ego ini bisa dibilang cukup mudah, diantaranya dengan cara:
Merubah mindset
Sebenarnya, menghindari ego depletion sendiri cukup mudah. Sedari awal, pikirkan bahwa apapun keputusan yang akan kalian ambil, semuanya menyenangkan untuk dilakukan dan tidak ada yang melelahkan. Semakin kita berpikir bahwa salah satu pilihan itu membosankan dan melelahkan, akan semakin parah penipisan ego kita.
Sesekali, kita juga butuh asupan gula
Melakukan aktivitas sembari duduk di dalam ruangan selama berjam-jam memang sekilas tidak melelahkan, tetapi sebenarnya meskipun fisik kita diam, otak kita bekerja keras mengolah segala informasi yang masuk. Glukosa adalah energi yang esensial bagi otak kita, beberapa penelitian juga menunjukkan ada keterikatan positif antara gula dalam darah dan willpower atau kegigihan. Jadi, meskipun saat ini kalian berdiet, jangan lupa untuk memenuhi asupan gula.
Dan yang paling penting, tidur yang cukup!
Tidak bisa dipungkiri bahwa tidur memiliki segudang manfaat yang berhubungan dengan tubuh kita, regenerasi dalam otak dan tubuh berlangsung lebih efektif ketika kita berada dalam fase tidur. Faktanya, banyak sekali penyakit mental yang berkembang akibat kualitas dan kuantitas tidur yang kurang, hal itu membuat peran tidur menjadi lebih esensial jika kita ingin memelihara kesehatan mental.
Jadi, itulah gambaran singkat mengenai ego depletion yang kerap menjangkiti mahasiswa, juga masyarakat pada umumnya. Dengan mengetahui hal ini, semoga kalian akan semakin tertantang untuk menjaga kesehatan mental, ya.