Selain kaya akan fitokimia bermanfaat seperti flavonoid, serat, vitamin C, dan karotenoid, sayuran silangan juga mengandung glukosinolat. Saat dikunyah, senyawa ini terurai menjadi isothiocyanates bioaktif, terutama sulforafan (SFN). Molekul inilah yang bertanggung jawab atas aroma khas sayuran tersebut, sekaligus memberikan efek pelindung atau kemopreventif terhadap kanker.
Isothiocyanates melawan kanker dengan beberapa cara:
Menghambat enzim yang mengaktifkan karsinogen.
Memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel ganas.
Menghambat pembentukan pembuluh darah baru di sekitar tumor.
Menghentikan siklus sel, sehingga mencegah pertumbuhan tak terkendali sel kanker.
Untuk memahami hubungan dosis dengan efek perlindungan, para peneliti mengulas data dari tujuh studi kohort dan 10 studi kasus-kontrol. Mereka menemukan bahwa manfaat mulai terlihat pada konsumsi 20 gram per hari. Efek perlindungan terbesar muncul antara 20–40 gram, tetapi tidak ada peningkatan signifikan jika dikonsumsi lebih dari 40 gram per hari. Dengan kata lain, efek perlindungan mulai stabil di antara 40–60 gram, dan tidak bertambah meski porsinya ditingkatkan lebih banyak.
Menariknya, faktor geografis juga berpengaruh. Efek perlindungan lebih nyata ditemukan di Amerika Utara dan Asia, tetapi kurang jelas di Eropa dan Australia.
Walau temuan ini menjanjikan—adanya hubungan terbalik antara konsumsi tinggi sayuran silangan dengan penurunan risiko kanker kolon—hasilnya tetap perlu diinterpretasikan hati-hati.
Ada keterbatasan metodologis, seperti perbedaan desain penelitian dan variasi cara mengukur pola makan, yang membuat hasil ini tidak bisa dianggap mutlak. Meski begitu, studi ini memperkuat bukti bahwa pola makan sehat kaya akan sayuran silangan bisa menjadi langkah sederhana namun penting untuk melindungi tubuh dari kanker kolon.
Referensi
Huijun Lei et al., “Global, Regional, and National Burden of Colorectal Cancer Associated With Diet High in Red Meat, 1990 to 2021: An Analysis for the Global Burden of Disease Study and Prediction to 2036,” BMC Public Health 25, no. 1 (August 18, 2025), https://doi.org/10.1186/s12889-025-23712-1.
Bo Lai, Zhong Li, and Junjie Li, “Cruciferous Vegetables Intake and Risk of Colon Cancer: A Dose–response Meta-analysis,” BMC Gastroenterology 25, no. 1 (August 11, 2025), https://doi.org/10.1186/s12876-025-04163-9.