Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Masalah Pernapasan yang Rentan Muncul saat Musim Hujan

ilustrasi pneumonia (freepik.com/8photo)

Selama musim hujan, kombinasi antara peningkatan kelembapan, genangan air, dan suhu yang lebih dingin menciptakan lingkungan yang mendukung berbagai jenis virus, bakteri, dan jamur untuk berkembang biak. Akibatnya, berbagai infeksi pernapasan dapat muncul selama musim hujan. Karenanya, kamu perlu lebih waspada, terutama jika sebelumnya kamu memiliki riwayat penyakit pernapasan.

Memahami penyakit pernapasan paling umum yang cenderung meningkat selama musim hujan dapat membantu individu mengambil tindakan pencegahan dan melindungi kesehatan mereka. Lantas, apa saja masalah pernapasan yang sering muncul selama musim hujan? Berikut ini adalah beberapa gangguan pernapasan paling umum yang terkait dengan musim hujan.

1. Pilek

Pilek merupakan salah satu infeksi pernapasan yang paling sering terjadi selama musim hujan. Pilek utamanya dipicu oleh virus, khususnya rhinovirus, dan menyebar dengan mudah melalui droplet saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Gejalanya biasanya meliputi hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, kelelahan ringan, dan terkadang demam ringan. Meningkatnya kepadatan di dalam ruangan selama hari hujan memudahkan penularan virus ini, sehingga penting untuk mempraktikkan kebersihan yang baik untuk meminimalkan risiko.

2. Pneumonia

ilustrasi pneumonia (freepik.com/8photo)

Pneumonia adalah infeksi pernapasan serius yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat terisi cairan atau nanah. Risiko pneumonia meningkat selama musim hujan karena meningkatnya paparan virus dan bakteri yang menyebabkan infeksi pernapasan. Gejala pneumonia meliputi demam tinggi, menggigil, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan batuk berdahak. Anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua sangat berisiko terkena pneumonia selama musim hujan.

3. Bronkitis

Bronkitis akut dan kronis dapat kambuh selama musim hujan karena meningkatnya aktivitas virus di lingkungan. Bronkitis melibatkan peradangan pada saluran bronkial yang membawa udara menuju dan dari paru-paru. Gejalanya meliputi batuk kering yang terus-menerus, sesak napas, mengi, dan rasa tidak nyaman di dada. Gejala bronkitis bisa semakin parah dengan adanya paparan alergen, seperti spora jamur.

4. Rinitis alergi

ilustrasi anak mengalami alergi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rinitis alergi, sering disebut demam serbuk sari, dapat diperburuk selama musim hujan karena peningkatan serbuk sari dari tanaman dan spora jamur di lingkungan yang lembap. Gejalanya meliputi bersin, hidung meler atau tersumbat, mata gatal, dan postnasal drip. Orang yang rentan terhadap alergi harus berhati-hati saat berada di dekat tanaman dan menghindari aktivitas luar ruangan saat kadar serbuk sari sedang tinggi.

5. Asma

Orang dengan riwayat asma dapat mengalami peningkatan serangan selama musim hujan karena tingkat kelembapan yang lebih tinggi dan adanya alergen, seperti jamur dan tungau debu. Gejala serangan asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Untuk mengelola asma secara efektif, pasien harus proaktif menghindari pemicu yang diketahui dan mematuhi pengobatan yang diresepkan.

Musim hujan menimbulkan tantangan unik terkait kesehatan pernapasan karena peningkatan kelembapan dan aktivitas kuman. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan, setiap orang dapat lebih melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka dari penyakit selama masa ini. Tetap terinformasi dan proaktif adalah kunci untuk menjaga kesehatan selama musim hujan.

Referensi

Bangkok Hospital. "5 Respiratory Infections That Rain Brings". Diakses pada Desember 2024.
Medanta. "The Connection Between Rainy Season and Pediatric Respiratory Diseases". Diakses pada Desember 2024.
Omron. "How to Prevent Respiratory Infections During Monsoon Season". Diakses pada Desember 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Delvia Y Oktaviani
EditorDelvia Y Oktaviani
Follow Us