ilustrasi mengobrol (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)
Jika kamu mengalami tanda-tanda yang disebutkan sebelumnya, pertimbangkan untuk berkonsultasi pada psikolog atau psikiater. Mereka akan membantu mengungkap sumber masalah yang menjadi penyebab emotional numbness serta memberikan masukan mengenai opsi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya secara efektif.
Psikolog atau psikiater juga akan menyarankan kamu untuk melakukan sejumlah terapi bila diperlukan. Melansir laman Very Well Mind, ada dua jenis terapi yang umum digunakan yakni:
- Cognitive Behavioral Therapy (CBT), bertujuan agar penderita dapat mengekspresikan dan mengenali emosi dalam diri serta mengidentifikasi sumber respon terhadap emosi. Terapi ini digunakan untuk membantu penderita dalam mengubah sudut pandang terhadap permasalahan atau situasi.
- Acceptance and Commitment Therapy (ACT). Jenis terapi ini akan membantu individu untuk menerimadiri sendiri dan mengembangkan komitmen untuk melakukan hal-hal yang dinilai penting. Individu akan diajak menerima pikiran, emosi, dan sensasi fisik yang tidak menyenangkan agar mereka dapat fokus pada hal-hal yang penting dalam kehidupan.
Setelah mengenal emotional numbness, ketahui bahwa kesulitan untuk terkoneksi dengan emosi dalam waktu lama bisa jadi merupakan tanda adanya gangguan kesehatan mental. Jika kamu merasakan hal tersebut, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Pastikan juga kamu merawat diri dengan baik misalnya dengan makan secara seimbang, istirahat yang cukup, dan berolahraga secara teratur.