Mengenal Gangguan Citra Tubuh, Lebih dari Sekadar Gak Pede

Penampilan merupakan faktor penting penunjang kepercayaan diri. Dewasa ini, banyak orang yang mulai melakukan "penyempurnaan" untuk mendapatkan citra tubuh ideal sesuai kriteria yang berkembang di tengah masyarakat.
Sama halnya dengan koin yang memiliki dua sisi berlainan namun saling berkaitan, citra tubuh berdasarkan standar yang ada di masyarakat dapat mendatangkan dampak yang kurang baik bagi individu tertentu. Salah satu yang paling sering terjadi adalah gangguan citra tubuh atau negative body image.
Pemahaman terkait citra tubuh negatif tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena dampaknya bisa sangat mengganggu, baik dari segi fisik hingga psikis. Simak ulasan berikut untuk memahami lebih jelas terkait gangguan citra tubuh.
1. Apa itu gangguan citra tubuh?
Pada dasarnya, cakupan gangguan citra tubuh begitu kompleks. Hal tersebut dikombinasikan oleh beberapa faktor, meliputi:
- Persepsi mengenai penampilan tubuh bagi diri sendiri maupun orang lain
- Pemahaman mengenai apa yang dapat dilakukan oleh tubuh
- Kesadaran akan pergerakan anggota tubuh
- Evaluasi terhadap setiap bagian tubuh
- Perasaan diri sendiri mengenai bagian tubuh secara menyeluruh
- Perkiraan ukuran tubuh
- Keyakinan yang didorong oleh budaya mengenai standar yang seharusnya dicapai
- Perilaku yang diperlukan untuk mengevaluasi tubuh
Mengingat kompleksitas citra tubuh dan tolok ukur di masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan standar selalu berubah, tidak heran bila citra tubuh dapat menjadi masalah bagi kebanyakan orang.
2. Tanda dan gejala gangguan citra tubuh
Tanda dan gejala seseorang mengalami gangguan citra tubuh di antaranya adalah timbul perasaan bahwa tubuhnya mengganggu kehidupan sehari-hari baik dalam segi aktivitas, pekerjaan, atau hubungan secara personal dengan orang lain, cenderung bertindak ekstrem untuk menghindari melihat tubuhnya sendiri, serta mengalami emosi negatif saat memikirkan citra tubuh.
Perilaku kompulsif berupa keinginan untuk selalu merias wajah agar terlihat sempurna dan selalu memeriksa kembali kondisi tubuh juga termasuk tanda dan gejala lainnya.
Tidak jarang seseorang yang mengalami gangguan citra tubuh dapat melakukan manipulasi seperti memakai pakaian longgar untuk menyembunyikan tubuh atau memakai topi untuk menutupi rambut yang baginya kurang sedap dipandang. Alhasil, orang tersebut akan berusaha lebih keras untuk mendapatkan citra tubuh yang diinginkan.
Penggunaan kata-kata kasar untuk menggambarkan citra tubuh dan obsesi berlebihan menjalankan operasi plastik juga dapat menjadi indikasi seseorang mengalami gangguan citra tubuh.
3. Citra tubuh dapat menyebabkan masalah lain
Menurut sebuah artikel ilmiah berjudul Body Image Distortion yang terbit tahun 2020 menjelaskan bahwa ketidakpuasan terhadap tubuh dapat menyebabkan sejumlah kebiasaan tidak sehat yang berdampak secara fisik atau emosional. Salah satunya penerapan pola diet ekstrem yang sering terjadi terutama di kalangan remaja.
Citra tubuh yang negatif juga dikaitkan dengan berbagai risiko kondisi kesehatan mental meliputi:
- Gangguan suasana hati
- Gangguan makan
- Gangguan dismorfik tubuh (body dysmorphic disorder)
- Gangguan kecemasan
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Muscle dysmorphia
- Harga diri rendah
- Masalah hubungan
- Kecenderungan menyakiti diri sendiri
4. Perawatan untuk meminimalkan dampak gangguan citra tubuh
Melansir Healthline, beberapa perawatan yang dirasa cukup efektif untuk meredakan gangguan citra tubuh yakni:
- Terapi perilaku kognitif: membantu mengidentifikasi pola pikir ekstrem dan menata ulang pikiran agar lebih rasional.
- Psikoterapi: bantuan ahli kesehatan mental melalui mekanisme tertentu dapat meredam gangguan citra tubuh.
- Pengobatan: selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) sering kali diresepkan untuk gangguan kecemasan, mungkin juga memiliki efek yang signifikan untuk pasien dengan gangguan citra tubuh.
- Terapi kebugaran fisik: aktivitas fisik yang sehat dapat meningkatkan hormon endorfin untuk mengatasi kecemasan yang terkadang menyertai citra tubuh negatif.
- Pemahaman positif terkait standar kepatutan: meskipun media sosial menyuguhkan informasi mengenai standar kecantikan, hal ini sebenarnya menyiratkan pesan untuk lebih mencintai dan menerima diri sendiri. Perlu diingat, terlalu banyak menggunakan media sosial dapat meningkatkan risiko internalisasi parameter yang berbahaya dan tidak realistis.
5. Mengatasi gangguan citra tubuh
Beberapa tips sederhana berikut dapat diterapkan untuk menghalau gangguan citra tubuh, yaitu:
- Meminimalkan paparan media sosial yang dapat memengaruhi dan mengganggu kejernihan mental dan citra tubuh
- Membuat daftar mengenai hal-hal yang disukai dari diri sendiri
- Menghargai dan menerima diri sendiri apa adanya
- Berada di lingkungan yang positif dan selalu mendukung baik dalam dunia nyata maupun dunia maya
- Mendefinisikan kembali kecantikan yang rasional
- Memprioritaskan kenyamanan saat memilih pakaian yang akan dikenakan.
- Melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan kinerja tubuh
Citra tubuh negatif melibatkan fokus yang berlebihan pada perbandingan bentuk, ukuran, dan penampilan yang tidak realistis. Untuk itu, penting mengembangkan pemahaman mencintai dan menerima diri sendiri untuk menjaga ritme kesehatan mental agar tetap stabil.