Pada Selasa (11/8), unggahan seorang dokter bernama Disa Edralyn (@edralynnn) di Twitter viral. Ia menjelaskan kondisi pasiennya yang tak biasa akibat COVID-19, yaitu happy hypoxia.
Dokter Disa menjelaskan bahwa pasien tersebut sadar, tetapi kadar oksigen di dalam darahnya hanya 40 persen. Selain itu, jumlah tarikan napas sangat intens, yakni 50 tarikan per menit. Saat diberi oksigen murni pun, pasien hanya bisa mengambil hingga 70 persen, tidak 100 persen.
Padahal, dalam keadaan normal kadar oksigen dalam darah semestinya berada di angka 95 persen atau lebih, sedangkan tarikan napas normal seharusnya di bawah 20 tarikan per menit. Hal ini tentu mengisyaratkan adanya ketidaknormalan pada pasien tersebut.
Dokter Disa cukup kaget dengan keadaan pasien. Ia mengatakan bahwa dengan kondisi seperti itu, pasien seharusnya sudah tak sadarkan diri. Sebab, kadar oksigen yang cuma 40 persen tidak akan cukup untuk disalurkan ke organ vital seperti otak.
“Ini yang dinamakan happy hypoxia syndrome. Khas covid,” ungkapnya dalam salah satu tweet.
Seperti gambaran di atas, pasien yang mengalami happy hypoxia tampak baik-baik saja dan bisa beraktivitas normal. Namun, di balik itu, kadar oksigen di dalam darahnya begitu rendah hingga bisa menyebabkan pasien tidak sadarkan diri.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang happy hypoxia, IDN Times menghubungi dokter spesialis penyakit dalam dan intervensi pulmonologi, dr. Eric Daniel Tenda, Sp.PD. Berikut ini penjelasannya!