Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Penyebab, Gejala, Pengobatan

Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovarian syndrome atau PCOS) adalah kelainan hormonal yang sering terjadi pada perempuan usia subur (15-44 tahun). Penderitanya memproduksi androgen dalam jumlah abnormal.
Androgen merupakan hormon seks laki-laki yang biasanya dimiliki perempuan dalam jumlah kecil. Ketidakseimbangan hormon ini bisa menyebabkan perempuan melewatkan periode menstruasi dan mempersulitnya untuk hamil.
Dilansir Johns Hopkins Medicine, nama dari PCOS sendiri juga menggambarkan banyak kista kecil (kantung kecil berisi cairan) yang terbentuk di ovarium.
Sebagai gambaran angka kasus, menurut keterangan dari National Institutes of Health Office of Disease Prevention, PCOS memengaruhi sekitar 5 juta perempuan usia subur di Amerika Serikat (AS). Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa 5-10 perempuan usia 18-44 tahun terdampak PCOS, sehingga menjadikannya sebagai kelainan endokrin yang paling umum di antara perempuan usia reproduksi di negara tersebut.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini fakta-fakta seputar sindrom ovarium polikistik atau PCOS yang perlu kamu ketahui.
1. Penyebab sindrom ovarium polikistik
Penyebab belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor bisa meningkatkan risiko perkembangan penyakit ini. Faktor yang kemungkinan berperan dalam perkembangan PCOS antara lain:
- Insulin berlebih atau resistansi insulin: insulin merupakan hormon yang diproduksi pankreas yang memungkinkan sel menggunakan gula, suplai energi utama tubuh. Sekitar 70 persen perempuan dengan PCOS memiliki resistansi insulin, artinya sel mereka tidak bisa menggunakan insulin dengan benar. Jika sel menjadi resistan terhadap insulin, maka kadar gula darah bisa naik dan tubuh kemungkinan memproduksi lebih banyak insulin. Insulin berlebih bisa meningkatkan produksi androgen, sehingga menyebabkan kesulitan dengan ovulasi. Obesitas merupakan penyebab utama resistansi insulin. Resistensi insulin dan obesitas bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
- Gen: penelitian menunjukkan bahwa PCOS bisa berjalan dalam keluarga. Kemungkinan banyak gen bisa berkontribusi pada perkembangan penyakit ini.
- Peradangan tingkat rendah: istilah ini digunakan untuk menggambarkan produksi sel darah putih dari zat untuk melawan infeksi. Penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan yang menderita PCOS memiliki jenis peradangan tingkat rendah yang merangsang ovarium polikistik untuk memproduksi androgen, yang bisa menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah. Selain itu, penelitian juga telah mengaitkan peradangan berlebih dengan tingkat androgen yang lebih tinggi. Kelebihan berat badan (obesitas) juga dapat memicu peradangan.
- Androgen berlebih: ovarium memproduksi kadar androgen yang sangat tinggi dan menyebabkan hirsutisme (pertumbuhan rambut pola pria yang tak diinginkan pada wajah, dada, atau punggung perempuan) dan jerawat.