Gejala test anxiety bisa bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat. Beberapa peserta didik ada yang mengalami gejala kecemasan ringan dan masih mampu mengerjakan ujian dengan cukup baik.
Namun, bila gejala yang dialami berat, penderitanya bisa hampir tidak berdaya menghadapi kecemasan yang berlebihan, sehingga menyebabkan kinerja ujian buruk, atau parahnya mengalami serangan panik sebelum atau selama ujian.
Secara umum, gejala yang test anxiety dapat dibagi menjadi tiga, yakni gejala fisik, gejala emosional, serta gejala perilaku dan kognitif.
Gejala fisik meliputi detak jantung berdebar cepat, berkeringat, gemetar, mulut kering, mual, bahkan pingsan.
Gejala emosional meliputi perasaan tidak mampu, putus asa, depresi, marah, kesulitan, dan tingkat percaya diri rendah.
Sementara, gejala perilaku dan kognitif meliputi gelisah, sering lupa, meragukan kemampuan diri sendiri, dan menghindari situasi ujian secara langsung.