Berbagai penelitian memperingatkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi polifenol (terutama dalam bentuk suplemen) bisa jadi bumerang karena efek sampingnya. Akan tetapi, Dr. Maki mengatakan bahwa meski dikonsumsi banyak, teh hitam bisa menjadi bagian dari konsumsi sehat sehari-hari.
Sayangnya, studi ini tidak menemukan manfaat kesehatan lainnya jika meminum lebih dari tiga cangkir teh hitam. Selain itu, teh mengandung kafein, termasuk teh hitam. Jika terlalu banyak dikonsumsi, kafein bisa berdampak buruk buat tubuh, terutama jika kamu memiliki sensitivitas tinggi terhadap kafein.
Jika kafein dikonsumsi sesuai takaran, senyawa ini bisa meningkatkan fungsi kognitif hingga membantu menurunkan berat badan. Namun, jika dikonsumsi lebih dari 400 mg per hari, kafein bisa mengganggu tidur hingga memicu hipertensi. Kabar baiknya, tiga cangkir teh umumnya mengandung 180 mg kafein, sehingga seharusnya aman.
ilustrasi teh hitam (unsplash.com/Manki Kim)
Sementara penelitian ini memberikan hasil menjanjikan, ada beberapa kekurangan yang terlihat dalam studi. Beberapa variabel, seperti takaran teh, waktu penyeduhan, dan porsi, tidak dikontrol sehingga bisa memengaruhi hasil. Selain itu, penelitian ini tidak membuktikan bahwa teh hitam adalah faktor independen yang mengurangi mortalitas.
Doktor Maki mengatakan bahwa studi ini memang menunjukkan asosiasi positif antara teh hitam dan risiko kematian yang berkurang. Namun, hasil ini perlu dicari tahu melalui studi lain yang juga lebih menjangkau populasi lebih beragam.
"Asupan teh tinggi terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah, terutama jika minum lebih dari dua cangkir [teh hitam] per hari. Akan tetapi, temuan ini tidak menekankan bahwa masyarakat harus mulai minum teh atau mengganti kebiasaan konsumsi untuk mendapatkan manfaatnya," tandas Dr. Maki.